oleh

5 Kabupaten di NTT Juara Lomba Video Inovasi New Normal Tingkat Nasional

Jakarta, RNC – Sebanyak 5 kabupaten di NTT mengukir prestasi di masa pandemi Covid-19. Dalam lomba video inovasi New Normal yang diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri, lima kabupaten mendapat juara, yakni Lembata, Belu, Sumba Barat Daya, Sumba Barat, dan Rote Ndao.

Pada acara Inovasi Daerah dalam Tatanan Normal Baru yang disiarkan pada kanal YouTube Kemendagri, Senin (22/6/2020), disebutkan terdapat 7 sektor yang dilombakan, yakni sektor pasar tradisional, pasar modern, restoran, hotel, pelayanan terpadu satu pintu, transportasi umum dan tempat wisata.

BACA JUGA: Buka Juli, Wisata Labuan Bajo Cuma untuk Warga NTT

Selain itu, setiap sektor diikuti oleh empat klaster, yakni provinsi, kota, kabupaten dan kabupaten tertinggal.

Berdasarkan penilaian dewan juri, 5 kabupaten dari NTT berhasil masuk sebagai juara. Untuk sektor pasar tradisional klaster kabupaten tertinggal, Kabupaten Lembata menjadi juara I disusul Seram Bagian Barat dan Pesisir Barat.

Kemudian sektor pasar modern klaster kabupaten tertinggal, Kabupaten Belu meraih juara II. Juara I diraih Seram Bagian Barat dan juara III Kabupaten Nias.

Sektor restoran klaster kabupaten tertinggal, Juara I diraih Sumba Barat Daya, juara II Sumba Barat dan juara III Seram Bagian Barat. Sektor hotel klaster kabupaten tertinggal, juara I kembali diraih Sumba Barat Daya, juara II Seram Bagian Barat dan juara III Tojo Una-Una.

Sektor pelayanan terpadu satu pintu, klaster kabupaten tertinggal, Sumba Barat meraih juara III, sementara juara I diraih Kabupaten Nias dan juara II oleh Seram Bagian Barat.

Sementara itu, untuk sektor transportasi umum tidak ada kabupaten dari NTT yang menjadi juara. Selanjutnya, sektor tempat wisata, klaster kabupaten tertinggal, Kabupaten Rote Ndao meraih juara II. Di klaster ini juara I diraih Kabupaten Sigi dan juara III diraih Seram Bagian Barat.

“Semua Pemda bebas untuk ikut dalam lomba dalam sektor yang dipertandingkan bahkan boleh mengirim video di semua 7 sektor tersebut. Untuk membuat video tersebut tentunya Pemda harus menyusun protokol kesehatan dengan ahli kesehatan dan bekerja sama dengan stakeholder di daerahnya masing-masing,” ujar Mendagri Tito Karnavian saat memberikan sambutannya.

Tito mengatakan dalam lomba video ini, Kemendagri bekerja sama dengan Kementerian Keuangan, Kementerian Kesehatan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Kementerian PAN-RB, Kemenparekraf, Kemendag, dan Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan (BNPP). Setiap pemenang juga akan diberikan hadiah berupa Dana Insentif Daerah (DID).

“Agar menarik, selain piagam, hadiahnya juga atas kebaikan Ibu Menteri Keuangan diberikan insentif daerah (DID) untuk pemenang pertama, setiap kategori dan setiap klaster daerah, diberikan DID sebesar 3 miliar rupiah, pemenang kedua 2 miliar rupiah dan pemenang ketiga 1 miliar rupiah. Sehingga total terdapat 84 pemenang terdiri atas juara 1, 2 dan 3 untuk 7 sektor kehidupan dan 4 klaster Pemda, total hadiah DID sebanyak 168 miliar rupiah,” katanya.

BACA JUGA: Soal Pembukaan Kembali Tempat Wisata, Wagub Nae Soi Minta Akses Transportasi ke NTT Dibuka

Lomba dimulai pada 29 Mei lalu. Lebih dari 2 ribu video tentang protokol kesehatan telah diterima oleh Kemendagri.

“Lomba sudah dimulai sejak 29 Mei dan pada masa penutupan telah masuk 2.517 video dari 460 daerah pemda. Selanjutnya yang dinilai tim juri gabungan dari Kemendari, Kemenkeu, Kemenkes, Gugus Tugas COVID-19, KemenPANRB, Kemenparekraf, Kemendag, dan BNPP hasilnya pada hari ini kita umumkan dan diberikan pada para juara,” ungkapnya.

(*/rnc)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *