Ende, RNC – Akibat terseret banjir di Sungai Lowo beberapa waktu lalu, salah seorang warga Desa Bhera, Kecamatan Mego, Kabupaten Sikka bernama Laurensia Maru (44), ditemukan tewas di perairan Mbuli, Kabupaten Ende, sekitar 25,7 Km dari lokasi kejadian, pada Selasa (5/4/2022).
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere, I Putu Sudayana,S.E.,M.AP., mengungkapkan sejak pukul 06.00 Wita, Tim SAR Gabungan telah melakukan pencarian terhadap korban pada hari kelima. Hingga pada pukul 14.00 Wita, Tim SAR Gabungan menerima informasi dari seorang nelayan bernama Miswan Pala yang mengatakan bahwa telah ditemukan sesosok mayat di perairan Pantai Mbuli pada pukul 09.00 Wita dan jenazahnya sudah dibawa ke Puskesmas Maubasa, Kecamatan Ndori, Kabupaten Ende.
“Mendapat informasi itu, saya perintahkan OSC (On Scene Coordinator) di lapangan agar menuju ke Puskesmas Maubasa bersama Kapolsek Paga dan keluarga korban, untuk memastikan penemuan jenazah tersebut. Sehingga pada pukul 15.15 Wita, korban berhasil diidentifikasi oleh pihak keluarganya bahwa yang ditemukan itu memang benar Ibu Laurensia Maru, keluarga korban yang hilang akibat terseret banjir di Sungai Lowo. Selanjutnya jenazah korban kemudian dibawah ke rumah duka di Desa Bhera, dengan menggunakan ambulance Puskesmas Maubasa,” katanya.
Untuk itu, I Putu selaku SMC (Sar Mission Coordinator) juga menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada seluruh Tim SAR Gabungan yang terdiri dari, Tim Rescue Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere, Polsek Paga, Pos Polisi Lekebai, BPBD Sikka, PMI Sikka, Komunitas Snorkling Course, nelayan Mbuli, Puskesmas Maubasa, masyarakat dan perangkat desa di Kabupaten Ende serta keluarga korban, atas semangat yang tak putus asa, kerja sama, dan sinergi yang solid dalam pelaksanaan Operasi SAR sehingga korban berhasil ditemukan dan diserahkan kepada pihak keluarga.
“Segenap Tim SAR Gabungan dalam Operasi SAR ini juga mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya. Semoga beliau diterima di sisi Tuhan yang Maha Penyayang dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” ujarnya.
Adapun peralatan yang digunakan oleh Tim SAR Gabungan dalam pelaksanaan operasi dari hari pertama hingga hari kelima diantaranya, mobil Rapid Land Kansar Maumere, Ambulance Puskesmas Maubasa, Perahu Nelayan, Aqua Eye, Jaring Rescue, Peralatan Diving, Drone, Radio HT Motorola, Ruggear dan peralatan SAR lainnya.
Untuk diketahui, korban Laurensia Maru yang kesehariannya bekerja sebagai seorang petani ini, telah dinyatakan hilang sejak tanggal 29 Maret 2022. Dimana berdasarkan penuturan dari warga setempat, sekitar pukul 16.30 Wita, korban hendak menyeberangi Sungai Lowo yang saat itu dalam keadaan banjir hingga akhirnya terseret dan dinyatakan hilang. Upaya pencarian pun telah dilakukan oleh warga setempat bersama Tim SAR Gabungan sejak hari pertama, namun jenazah korban baru berhasil ditemukan pada hari ini. (rnc24)
Download aplikasi Android RakyatNTT.com sekarang untuk akses berita lebih mudah dan cepat, klik https://rakyatntt.com