Kupang, RNC – Satu-satunya pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) yang ada perempuannya, yakni pasangan Yohanis Fransiskus Lema dan Jane Natalia Suryanto membawa agenda besar bagi kaum perempuan di NTT.
Hal ini dijelaskan langsung oleh Ansy Lema dalam kampanye politiknya bersama masyarakat Kelurahan Manulai II, Kecamatan Alak, Kota Kupang pada Sabtu (28/09/24) malam.
Mantan aktivis 98 itu mengatakan bahwa tema besar yang dimaksud adalah “Perempuan Tolong perempuan, Mama Bantu Mama” yang dirumuskan secara khusus oleh Ansy-Jane dalam program lima (5) NTT Manyala, yakni NTT Pertiwi. NTT Pertiwi bertujuan untuk mewujudkan perempuan yang berdaya dan sejahtera.
Ansy Lema menerangkan, visi dan program NTT Pertiwi merupakan wujud penghargaan dan penghormatannya terhadap kaum perempuan. Apalagi, papar Ansy Lema, banyak masalah di NTT terkait erat dengan persoalan kesejahteraan perempuan, akses dan kualitas layanan kesehatan, pendidikan bagi perempuan. Ansy Lema menambahkan bahwa ia memberikan perhatian khusus terhadap masalah Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang mayoritas korbannya adalah kaum perempuan.
“Program ini bahasa bakunya adalah pengarusutamaan gender. Bagaimana mencapai adanya kesetaraan dan keadilan gender (KKG) melalui pengintegrasian pengalaman, kebutuhan, aspirasi perempuan ke dalam berbagai kebijakan dan program mulai dari tahap perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pemantauan,” terang Mantan Dosen di sejumlah kampus di Jakarta tersebut.
Contoh sederhana, Ansy melanjutkan, selama ini belum ada Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) yang di dalamnya menghadirkan dan memberikan peran serta keterlibatan khusus kaum perempuan dalam membahas isu-isu perempuan. Padahal, banyak persoalan mendasar yang terjadi di NTT berkaitan erat dengan keberadaan perempuan, mulai dari stunting (gizi buruk) hingga human trafficking (perdagangan orang).
Sebagai satu-satunya Calon Gubernur NTT yang berpasangan dengan seorang perempuan, Ansy Lema menegaskan bahwa duet Ansy-Jane akan melahirkan kombinasi yang dibutuhkan untuk mengurusi persoalan perempuan di NTT.
“Saya butuh Kaka Jane sebagai seorang perempuan karena memiliki karakter yang detil, ulet, pekerja keras, serta memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman yang memahami angka, data dan persoalan. Kaka Jane bisa melengkapi saya. Kita adalah kombinasi pasangan yang pas,” jelas Calon Gubernur NTT dengan tagline Manyala Kaka tersebut.
Selanjutnya, politisi PDI Perjuangan itu, memaparkan program Lima (5) NTT Manyala di hadapan ratusan warga Manulai II. Khusus untuk program NTT Pertiwi, Ansy Lema menjelaskan bahwa untuk menghasilkan generasi penerus yang sejahtera dan berdaya saing, semuanya bermula dari perempuan yang berdaya dan sejahtera.
“Semuanya datang dari perempuan, ia akan mengandung dan melahirkan generasi masa depan, jika perempuannya berdaya dan sejahtera, anaknya pasti juga begitu,” papar Mantan Anggota DPR RI yang selalu lantang bersuara bagi masyarakat NTT tersebut.
Di akhir penyampaiannya, Ansy Lema mengungkapkan bahwa Kaka Jane memang bukan orang NTT, tetapi ia adalah perempuan yang begitu peduli dengan masyarakat NTT dan telah banyak membantu masyarakat NTT, seperti membangun jembatan, sarana dan prasarana air bersih, bantuan beasiswa, bantuan pupuk dan sebagainya.
“Kita tidak bisa memilih di mana kita lahir, dari suku apa atau warna kulit apa. Tapi kita bisa memilih di mana kita bisa membawa hati, memberi diri untuk melayani. Dan Jane memilih NTT untuk melayani. Orang NTT pernah meminta Ahok menjadi Gubernur NTT, padahal ia bukan orang NTT. Mestinya terhadap Jane, hal tersebut tidak dipersoalkan,” tutup Ansy. (*/rnc)