Ba’a, RNC – Komandan Distrik Militer (Dandim) 1627/Rote Ndao, Letkol Inf. Bayu Panji Bangsawan, S.Si, M.Han, dalam rangka pelaksanaan program kerja Kodim 1627/Rote Ndao Semester I Tahun 2022, di bidang teritorial, dilaksanakan komunikasi sinergitas dengan tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB), serta insan pers.
Komunikasi sinergitas bertajuk “coffee morning” itu digelar di Aula Serbaguna Kodim 1627/Rote Ndao, Oeteas, Desa Helibeik Kecamatan Lobalain, Kamis (17/2/2022). Seperti disaksikan RakyatNTT.com, coffee morning itu ikut dihadiri Kepala Kantor Kesbangpol, Yeskiel Mesah, Camat Lobalain, Nusry E. Zacharias, SE, Ketua FKUB, Pdt. B. Zacharias, MUI Rote, Wahyudi, Kades Helebeik, Kades Lekunik, dan Pj. Kades Persiapan Leteklain.
Dandim Bayu dalam sambutanya mengatakan, tugas TNI selalu siap untuk membantu masyarakat. Dan sebagai Dandim baru, kata dia, pihaknya ingin mengetahui permasalahan yang ada di Pulau Rote. “Saya tidak mendatangi orang per orang, tapi saya berkeliling dari ujung ke ujung, dalam rangka mengetahui permasalahan yang dihadapi masyarakat. Apa sih masalahnya? Apa sih yang bisa kita berikan atau sumbangkan, agar permasalahan yang ada dapat diselesaikan, walau tidak semua, tapi minimal ada sesuatu yang kita perbuat untuk dapat mengurangi beban masyarakat,” kata Dandim Bayu.
Dikatakannya, tujuan coffee morning tersebut adalah untuk membangun komunikasi sinergitas dengan semua stekholder, dalam rangka memperoleh masukan, kritik dan saran, terkait permasalahan yang dihadapi masyarakat Rote Ndao. Sehingga, dengan program kemanunggalan TNI di tengah masyarakat, menjadi sesuatu yang solutif.
Dandim Bayu berharap, dari kegiatan ini akan tercipta persahabatan yang erat, sehingga dapat mengikis rasa saling curiga. Dengan begitu, konsep yang sedang dijalankan pihak luar yang ingin mengadu domba kita, dapat dicounter bahkan bisa dihilangkan.
“Jangan dimusuhi, karena saya datang untuk cari keluarga, bukan cari musuh. Sejak turun dari pesawat, saya merasa nyaman seperti di kampung sendiri. Malu rasanya kalau saya tidak bisa berbuat apa – apa,” sebut Dandim Bayu seraya mengungkapkan, ada begitu banyak masalah di Rote Ndao.
Misalnya saja, kata perwira dua melati di pundak itu, masyarakat kekurangan air bersih, padahal sumber air banyak. “Salah satu kegiatan yang digalakkan TNI khususnya Kodim 1627/Rote Ndao, adalah penyediaan air bersih bagi masyarakat, yakni pompa hidran. Selain itu masalah stunting dan pupuk.
“Saya heran dengan kasus stunting di daerah ini, padahal Pulau Rote memiliki potensi sumberdaya alam melimpah, lautnya luas, ikannya banyak. Sedangkan masalah pupuk, selama masih ada selisih harga karena mafia pupuk ada. Ibarat jamur yang tumbuh di kotoran sapi, ketika dicabut akan tumbuh lagi. Kita hadirkan teknologi tepat guna, supaya memenuhi kebutuhan pupuk masyarakat,” pungkasnya. (rnc12)