Ende, RNC – Bank NTT menyelenggarakan Basic Skill Training Barista dengan tema “Update Rasa Kopi Sahabat” bertempat di Hotel Satar Mese, Selasa (18/1/2022) hingga Kamis (20/1/2022). Pelatihan yang diikuti 10 peserta ini mendatangkan trainer kopi dari Cafe Kopi Sa Kupang.
Kegiatan tersebut dibuka Bupati Ende H. Djafar Achmad. Dalam sambutannya, ia mengatakan jika hanya mengandalkan penjualan kopi dengan cara konvensional tanpa meningkatkan hasil olahan, maka akan kalah bersaing. Olahan yang baik akan sangat berpengaruh pada harga jual.
Djafar mengatakan dengan menjamurnya usaha cafe, kedai kopi dan resto di Kabupaten Ende, ia berharap dapat memberi motivasi bagi para pelaku usaha meningkatkan cita rasa kopi. Hal ini akan ikut meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Djafar juga memberi apresiasi secara khusus kepada pimpinan Bank NTT Cabang Ende yang memberikan ruang untuk pengembangan keahlian tersebut yang pesertanya sebagian besar merupakan anak muda.
Direktur Bank NTT Cabang Ende, Fransiskus Boli Tobi mengatakan di awal tahun Bank NTT membuat terobosan yang membidik kaum milenial untuk berkiprah di dunia usaha. Hal ini sejalan dengan salah satu program Festival Desa Binaan Bank NTT yaitu membangun dari desa ke kota. Targetnya adalah meningkatkan nilai tambah ekonomi para pelaku usaha.
Kedua, masyarakat dan wisatawan yang berkunjung ke Ende pun dapat menemukan keajaiban dan cita rasa khas kopi Ende yang tidak terlupakan, selain menawarkan sejumlah destinasi pariwisata lainnya.
Fransiskus mengatakan peserta pelatihan rata-rata merupakan binaan Bank NTT. “Kalau dari desa binaan, ada dari Wologai Tengah, Nggela, Golulada, dan Detusoko Barat,” ujarnya.
Salah seorang trainer yang juga adalah pemilik Cafe Kopi Sa Kupang, Desyanti Karlina Jacob menguraikan pada dasarnya materi yang disajikan diawali dengan memperkenalkan kopi, sejarah kopi, sejarah kopi masuk Indonesia dan juga proses paska panen. Dari sini peserta dapat mengetahui bahwa cita rasa kopi dipengaruhi oleh paska panen, rosting, dan racikan.
Untuk sementara, peserta akan dilatih menggunakan alat seduh manual dan mesin. “Harapan saya ke depannya nanti, para peserta yang telah memiliki usaha kedai kopi, dapat lebih meningkatkan ketrampilan soal rasa kopi dengan banyak varian tentunya, meskipun saat ini Arabica masih diunggulkan merebut hati pecinta kopi, karena cita rasanya yang lebih kompleks. Tinggal bagaimana para peserta mengolahnya,” tutup Desy.
(rnc16)