Kupang, RNC – Arsitek muda Kota Kupang, Don Ara Kian bakal membawa warna baru dalam pesta politik Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwalkot) Kupang tahun 2024 nanti. Pria kelahiran Adonara (Flores Timur), 27 September 1974 ini menyatakan siap bertarung di Pilkada serentak tahun 2024.
Kepada awak media di Kupang, Jumat (23/12/2022), Don menyatakan dirinya sudah mendapat dukungan dari berbagai kalangan untuk mewakili orang muda meramaikan pesta demokrasi di tahun 2024 mendatang. Sejumlah tokoh politik, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda, termasuk keluarga besar sudah menyatakan dukungan kepadanya.
“Banyak tokoh, senior-senior, akademisi dan keluarga mendukung saya untuk ikut berkontribusi menyumbangkan ide-ide bagi pembangunan di kota ini, sehingga saya menyatakan siap menjadi salah satu calon Wali Kota Kupang,” kata Don.
Mantan Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Provinsi NTT ini mengungkapkan dirinya belum memiliki kendaraan politik. Pasalnya, ini baru tahap awal memperkenalkan diri kepada publik. Lagi pula hingga saat ini belum ada partai yang secara terbuka mengusung calon. “Semuanya masing menunggu hasil Pemilu 2024 nanti,” ungkapnya.
Walau begitu, ia tak menampik jika komunikasi dengan partai politik akan dilakukannya. “Akan ada waktunya jadi saya belum bisa bicara banyak soal partai,” tambah alumnus Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya) ini.
Ia juga mengatakan, Kota Kupang sangat heterogen. Oleh karena itu, ia ingin memberi warna baru di kancah perpolitikan Kota Kupang. Ajang pilkada bukan hanya milik para praktisi politik dan birokrat. Tapi saatnya para teknokrat, akademisi dan kaum muda tampil untuk memberi ide-ide segar bagi pembangunan kota ke depan.
Ide dan Gagasan untuk Kota Kupang
Alumnus Fakultas Teknik Unwira Kupang ini memiliki sejumlah ide konstruktif tentang Kota Kupang ke depan. Menurutnya, Kota Kupang bakal jadi kota yang kumuh jika tata ruangnya tidak didesain dengan baik sejak sekarang. Dari kacamata arsitek urban, kata Don, perencanaan pembangunan kota perlu dilakukan secara konmprehensif, bukan parsial.
Ia mengatakan Kota Kupang merupakan water front city dengan garis pantai yang sangat panjang. Kota ini termasuk kota metro. Sayangnya pembangunannya membelakangi pantai. Perumahan, hotel-restoran dan gedung-gedung lainnya tidak ada yang menghadap pantai. Ini tidak mencirikan water front city.
Demikian juga di tepian sungai. Rumah-rumah warga selalu membelakangi sungai. Oleh karena itu, tidak heran sungai-sungai penuh dengan kotoran. Konsep ini sangat berbeda dengan pembangunan di luar negeri. Bangunan-bangunan menghadap ke pantai atau ke sungai. “Saya kira ini perlu dipikirkan ke depan,” ujarnya.
Selain itu, salah satu penyebab Kota Kupang semrawut adalah tidak adanya ruang bagi pedagang kaki lima. Tak heran, para PKL berjualan di sembarangan tempat. Mestinya, setiap ruang publik menyisakan 10% ruang bagi PKL. Dengan demikian, para PKL tertata dengan baik sehingga tidak menimbulkan kekumuhan.
Ia juga menyinggung soal pedestrian ways khusus pejalan kaki. Jalur pejalan kaki dan jalur sepeda juga mesti terintegrasi. Termasuk pembangunan trotoar dan drainase. “Ini yang jadi persoalan, seperti drainase, kita belum ada masterplan drainase. Ini juga soal tumpang tindih kewenangan antara provinsi dan kabupaten/kota,” ujar Don.
Menurutnya, jika tata ruang diatur dengan baik, maka bisa juga dapat menjadi solusi terhadap kemacetan yang akan jadi momok warga kota ke depan. Saat ini, kata dia, kemacetan sudah mulai terasa. Ini akibat tata ruang yang tidak benar sejak awal. Sejumlah ruas jalan sudah tidak bisa lagi diperlebar. Sementara jumlah penduduk dan kendaraan terus bertambah. Maka tak heran yang bisa dilakukan hanya pengalihan arus lalu lintas jika terjadi kemacetan.
Menurutnya, beberapa wilayah seperti di kawasan Kota Lama sudah harus direklamasi, sehingga bisa mengurangi kemacetan. Karena lokasi itu sudah berkembang menjadi kawasan wisata favorit yang banyak pengunjung, maka terminal lama tidak bisa lagi difungsikan agar tidak menyebabkan kemacetan.
(rnc)
Dapatkan update informasi setiap hari dari RakyatNTT.com dengan mendownload Apps https://rakyatntt.com