Jakarta, RNC – Sejumlah pihak mengusulkan penundaan Pemilu 2024. Alasannya, karena ketahanan ekonomi negara sedang terguncang dihantam pandemi Covid-19 dua tahun terakhir.
Namun, Direktur Pusat Studi Konstitusi (PUSaKO) Universitas Andalas Feri Amsari, mengatakan pemilu penting dilakukan untuk stabilitas negara. Menurutnya, penundaan pemilu dengan alasan yang tidak jelas sangat berbahaya.
“Pemilu itu penting untuk membangun stabilitas negara, jika ditunda terlalu jauh karena alasan yang sangat tidak jelas akan sangat berbahaya,” ujarnya dalam diskusi ‘Tolak Penundaan Pemilu 2024’ secara daring, Sabtu (26/2) seperti dilansir dari merdeka.com.
Bahkan, ia menilai koalisi pemerintah saat ini mencoba mengangkat nama presiden berlebihan dengan perhitungan berbagai alasan. Seperti tingkat kepuasan maupun kondisi pandemi.
“Agak aneh juga kalau Pilkada 2020 harus tetap jalan di mana anak Presiden Jokowi sebagai orang yang sedang berkompetisi itu juga mengabaikan suasana pandemi,” kata pengamat hukum tata negara ini.
Feri melanjutkan, seingat dia dalam kondisi apapun pemilu harus tetap bisa dilangsungkan untuk bisa menjaga stabilitas negara. Dia mencontohkan Amerika saat peristiwa 11 September.
“Di Amerika itu bahkan serangan 11 September saja tidak membuat mereka punya keinginan menunda pemilu dalam waktu yang sangat panjang,” ungkapnya.
“Bahkan ada rencana di hari pengeboman itu tetap dilakukan pemilu yang melibatkan Partai Demokrat dan Partai Republik dua partai besar,” kata Feri.
Usulan penundaan Pemilu 2022 disampaikan Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Dia menegaskan bahwa usulan penundaan pelaksanaan pemilu tersebut adalah atas inisiatif dirinya.
“Itu ide saya untuk bagaimana agar momentum pertumbuhan ekonomi yang membaik ini tidak terganggu oleh pemilu. Semua tergantung presiden dan pemimpin partai-partai,” katanya.
Dia juga tidak mempermasalahkan jika ada pihak-pihak yang menolak atas usulan tersebut. “Biasa, namanya usulan,” ungkapnya.
(*/mdk/rnc)
Download Apps RakyatNTT.com sekarang di https://rakyatntt.com
