Ruteng, RNC – Bupati Manggarai, Herybertus GL. Nabit dan Wakil Bupati Manggrai, Heribertus Ngabut diduga menitip jatah 10 orang untuk dipekerjakan di Perusahaan Daerah (Perumda) Tirta Komodo. Selain itu, Sekretaris Daerah (Sekda) dan anggota DPRD juga turut meminta jatah.
Informasi tersebut diketahui menyusul beredar sebuah rekaman percakapan dari Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirta Komodo, Marsel Sudirman, SH., di salah satu grup WhatsApp, Kamis (20/1/2022) pagi. Rekaman tersebut dikirim oleh nomor ponsel yang diduga milik Dirut Marsel.
Dalam rekaman berdurasi 1 menit 43 detik tersebut, terdengar suara Dirut Marsel sedang berbicara dengan seseorang. Menggunakan bahasa Indonesia bercampur bahasa Manggarai, Dirut Marsel menyampaikan pengakuan tentang adanya titipan dari Bupati Manggarai, Wakil Bupati, Sekda dan Anggota DPRD.
“Bupati mae tae diha hoos daku lima, maid kole de pa wakil hoo daku lima, poli cepulu. Niad di maki daku. Dari 10 mai kole de Sekda hoos daku suad, (Bupati dia bilang, ini saya punya 5, datang juga pak Wakil, ini saya punya 5. Mana bagian saya. Dari 10 datang juga Sekda, ini saya punya 2),” kata Dirut Marsel.
Selain Bupati, Wabup dan Sekda, titipan juga datang dari Anggota DPRD Manggarai. Marsel menyebut, banyak anggota DPRD yang berkomunikasi dengannya untuk meminta jatah. Para anggota DPRD tersebut meminta jatah dan mendesak Marsel untuk mempekerjakan orang-orang titipan. Di antara anggota dewan ada yang minta jatah dua orang, sebagian yang lain menitipkan satu orang.
“Nah, DPR soo awo kole, rungka terus. Hoo kole hoo, mai awo kantor moles iwod. Iyo, rajin. Bantu koe daku ta kaka can. Manga ata iwod sua. (Nah, DPR yang di sana juga, tekan terus. Ini juga ni, yang lainnya datang di kantor. Iya rajin. Bantu saya ka kaka satu. Ada yang lain dua),” kata Marsel.
Menanggapi permintaan para Anggota DPRD tersebut, Dirut Marsel mengatakan jatah tidak harus dua melainkan cukup satu. Apalagi, DPRD tidak terlibat menyukseskanya sebagai Dirut Perumda Tirta Komodo.
“Nggo naku, ca kat di toe, kawe suan, asi a nggitu. Toe ma ones meu danong rebokn. (Saya bilang, satu saja tidak. Cari dua, jangan begitu. Kalian dulu tidak ikut perjuangkan ini),” katanya.
Dalam kelanjutan rekaman itu, Dirut Marsel mengatakan banyak anggota DPRD yang datang kepadanya untuk memintah jatah dan titipan. Bahkan dari anggota dewan tersebut, ada yang berupaya menakut-nakutinya.
Anggota DPRD Minta Jatah untuk Dapil
Anggota DPRD yang datang, lanjut Marsel sampai lima orang. Ada yang datang untuk menakut-nakutinya. Meski demikian, ia mengaku tidak sedikit pun merasa takut. Baginya, DPRD bukanlah apa-apa.
“Coo keta menurut de meun DPR hoo eros keta meu. Nggo tae daku tema rantang ata gaku e. Coo de meu mau menakut-nakuti kita gitu. Tida ada takut orang saya ini. Eme tara lurus kami hoo ta, saya tidak akan pernah pusing. (Bagaimana menurut kalian (DPRD) DPR ini besar sekali kalian. Saya bilang, saya tidak takut kalian. Atau kalian mau menakut-nakuti kita, begitu? Saya ini tidak takut dengan orang. Kalau sampai lurus kami ini, saya tidak akan pernah pusing,” jelas Dirut Marsel.
Anggota DPRD tersebut lanjut Marsel, meminta jatah titipan untuk ditempatkan di wilayah dapil mereka masing-masing. Hal itu dimaksud untuk mencari suara pada pemilihan legislatif (Pileg) 2024.
“Oe kaka tolong koe e ta kaka ini kan mau caleg 2024. Ta kaka wilayah itu kalau bisa ada orang supaya saya bisa dapat suara di situ. (Kakak minta tolong. Ini kan mau Caleg 2024. Kakak, wilayah itu bisa ada orang supaya saya dapat suara di situ,” ujarnya menirukan kata-kata anggota dewan.
Atas permintaan itu, Dirut Marsel menawarkan agar cukup menitipkan satu orang, bukannya dua. Permintaan satu orang itu pun, belum tentu akan diakomodir.
“Coba dulu satu ini, saya bisa bantu apa enggak gitu. Kan tergantung juga. Satu belum apa-apa, tegi sua, ca ata. Terus aku ge. Saya yang pimpin ini perusahaan. Saya bilang, saya lebih baik kalah dengan kamu. (Coba dulu yang satu ini, saya bisa bantu atau tidak. Satu belum apa-apa malah minta dua satu orang. Terus saya? Saya yang pimpin ni perusahaan. Saya bilang, saya lebih baik kalah dengan kamu),” tutupnya.
Untuk diketahui, sebelum berita ini diturunkan, beberapa wartawan mendatangi kantor Dirut Marsel, Kamis (20/1) sore. Namun saat itu Dirut Marsel tidak bisa melayani wartawan karena sedang sibuk melayani tamu.
“Bapa ada, dia sementara ada tamu. Orang bupati,” kata seorang yang keluar dari ruangan Dirut Marsel. (rnc23)
Berita apaan ini, topikx beda dgn narasi didlmx, rekaman percakapan bupati dan wakilx di mana ….
Media tdk jelassss, awak media yg meliput harap di koreksi lagi topik pemberitaan jangan asal topik, yg perlu di pahami adalah isi berita tersebut harus betul betul sesuai topikx
Dibuat uji kompetensi sj pak. Buatkan tes seperti CAT jadi ya lebih transparan kan