Kupang, RNC – Dalam memerangi stunting di Kota Kupang, Pemerintah Kota Kupang tak hanya mengandalkan struktur pemerintahan. Pemkot Kupang menggandeng berbagai lembaga swasta hingga lembaga keagamaan.
Salah satunya adalah Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT). Ketua Majelis Klasis Kota Kupang Timur, Pdt. Samuel B. Pandie, S.Th mengatakan masalah stunting adalah masalah kemanusiaan. Oleh karena itu, Gereja tidak bisa membiarkan pemerintah berjalan sendiri.
“Ini ancaman bagi generasi kita dan juga generasi gereja. Karena data-data yang dimiliki oleh pihak Puskesmas maupun Pemerintah itu, penyumbang 80% stunting itu justru di gereja-gereja GMIT,” ujar Pdt. Samuel Pandie, akhir pekan lalu di Kupang.
Oleh karena itu, pihaknya dalam sidang klasis memutuskan untuk melaksanakan pelatihan terhadap pencegahan dan penanganan stunting.
Pdt. Samuel Pandie menjelaskan, stunting bukan hanya terjadi pada keluarga miskin, tapi juga menyerang anak-anak dari keluarga mampu, sehingga pihaknya terus bekerja sama dengan Puskesmas untuk memberikan edukasi dan pemahaman tentang makanan bergizi, yang harus diberikan kepada anak-anak.
“Kita juga menyiapkan dana untuk pemberian makanan tambahan selama tiga bulan. Kita bersyukur kita baru menangani dua minggu, itu sudah ada angka penurunan dari 518 anak itu ada penurunan 50%,” katanya.
Ia meyakini bahwa Stunting tidak akan selesai, tapi selama kepedulian dan perhatian terhadap generasi, maka tindakan sekecil apapun, bisa menolong anak-anak untuk keluar dari masalah Stunting.
Terpisah, Camat Maulafa, Matheus A.B.H Da Costa yang dikonfirmasi terkait penanganan stunting dan gizi buruk berupa bantuan PMT bagi warganya melalui Posyandu dan Pustu, menyampaikan terima kasih atas perhaatian DPRD dan Pemkot Kupang untuk masyarakat di wilayahnya yang mengalami stunting.
Ia mengatakan, perhatian yang telah diberikan dalam membantu penanganan masalah stunting bagi warga terlebih khusus bagi bayi dan balita di wilayah Kecamatan Maulafa adalah sebuah upaya perubahan dalam peningkatan kesejahteraan warga pada sektor kesehatan, khususnya masalah stunting dan gizi buruk di wilayah ini.
“Saya mewakili masyarakat Kecamatan Maulafa mengucapkan terima kasih atas apa yang telah dilakukan bapak penjabat wali kota, dinas kesehatan dan instansi terkait bersama DPRD yang telah memberikan perhatian untuk masyarakat di Kecamatan Maulafa. Bantuan yang diberikan ini dalam rangka mengatasi masalah stunting dan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat kami,” kata Camat Maulafa. (rnc)
Dapatkan update informasi setiap hari dari RakyatNTT.com dengan mendownload Apps https://rakyatntt.com