Kupang, RNC – Setelah menunggu selama 10 bulan, sumur yang dibor oleh warga Kampung Sillu, Kecamatan Fautmolo, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT) akhirnya berhasil mengeluarkan air.
Di daerah tersebut sangat sulit menemukan air bersih. Hanya ada satu sumber air bersih dan akan mengering apabila musim kemarau tiba. Dampaknya, warga jadi kesulitan mendapatkan air, bahkan untuk sekadar digunakan berwudhu.
Insan Bumi Mandiri sebagai lembaga yang berfokus membangun pedalaman Indonesia timur berinisiatif untuk membantu warga Kampung Sillu dengan cara menghimpun dana melalui insanbumimandiri.org
Kampung Sillu terletak di Kecamatan Fautmolo, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT). Daerah tersebut adalah daerah yang sulit dijangkau. Untuk menuju Kampung Sillu dibutuhkan waktu 2-3 jam dari Kota SoE. Jalanan yang dilewati juga terjal, berbatu, dan tidak bisa dilewati jika hujan turun.
BACA JUGA: Kementerian PUPR Lelang Proyek Air Bersih dan Taman Kota Kupang Senilai Rp 301 M
Selain itu, Kampung Sillu juga merupakan daerah yang dilanda kekeringan, sehingga sangat sulit untuk mengakses air bersih. Jika musim hujan tiba, warga memanfaatkan genangan air bekas hujan untuk dipakai. Sebaliknya, jika musim kemarau tiba, warga hanya bisa mengandalkan sungai yang sangat terbatas debit airnya.
“Tapi, sungai ini juga sering kering, Pak kalau kemarau. Jadi tidak bisa kami ambil airnya sama sekali. Bahkan buat wudhu saja kami susah,” ujar salah satu warga Sillu.
Melihat kondisi warga Kampung Sillu yang begitu kesulitan mendapatkan air bersih, Insan Bumi Mandiri berinisiatif membantu warga dengan cara melakukan pengeboran sumur air bersih. Penghimpunan dana dilakukan melalui website insanbumimandiri.org. Berkat dukungan dari para donatur akhirnya pengeboran sumur dapat dilaksanakan.
Pada 22 November 2019 pengeboran pertama sumur bor dimulai. Lokasinya berada tak jauh dari perkampungan warga Sillu, tepatnya di dekat Masjid Nurul Basyar yang merupakan satu-satunya masjid di Kampung Sillu. Untuk mendeteksi titik sumber air yang potensial untuk dijadikan sumur, air yang ada di bawah tanah Kampung Sillu, Insan Bumi Mandiri mendatangkan teknisi geolistrik dari pulau Jawa.
Delapan bulan kemudian, tepatnya 21 September 2020 dengan melewati berbagai macam kendala, akhirnya pengeboran sumur membuahkan hasil. Dari kedalaman 80 meter di atas tanah sudah ada air yang keluar dari sumur. Meski debit airnya belum banyak dan pengeboran masih terus dilakukan, warga Kampung Sillu sudah merasa sangat bahagia.
“Daerah Sillu adalah daerah yang sangat kekeringan, membutuhkan waktu sekitar 2-3 jam dari kota untuk menuju ke sana, membuat bantuan sulit masuk. Keberadaan sumur bor untuk pengadaan air bersih membuat masyarakat sangat gembira,” jelas Hayatul Fikri Aziz, Kepala Divisi Monitoring and Evaluating Insan Bumi Mandiri.
(*/rnc)