Kupang, RNC – Kreatif dan layak diapresiasi. Pujian itu patut dialamatkan kepada Tim Media Sosial Fransiscus Go. Mereka menggalang dukungan dari berbagai elemen masyarakat di Nusa Tenggara Timur, pun yang ada di luar Flobamora. Tim Media Sosial Fransiscus Go berupaya maksimal memperkenalkan sosok pengusaha asal Timor Tengah Utara (Frans Go), hingga ke “akar rumput”. Tak ayal, Fransiscus Go yang masuk bursa calon gubernur NTT periode 2024-2029, mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Dari pantauan RakyatNTT.com hingga Selasa, 23 April 2024, sudah ratusan konten kreatif ala Fransiscus Go, menyeruak di berbagai platform media sosial. Bak jamur, konten-konten kreatif itu dibuat kalangan milenial, kumpulan mahasiswa, komunitas pelajar, ibu rumah tangga, mereka yang berkecimpung di gereja/biara, kalangan sejawat, teman alumni, pekerja kantoran hingga paguyuban sosial. “Konten kreatif yang dilayangkan ke kami sudah ratusan lebih. Memang tidak mudah, tapi kami terus berusaha. Kami berterima kasih, karena dalam waktu yang cukup singkat, nama bapak Fransiscus Go bisa langsung diterima masyarakat NTT,” ungkap Verry Billy, koordinator Tim Medsos Fransiscus Go.
Dia menambahkan, ratusan konten kreatif tersebut secara vulgar menyebut dukungan kepada Fransiscus Go yang akan maju dalam perhelatan pemilihan gubernur NTT, tahun ini. Ada yang menyebut komunitas mereka; “Beta Frans Go”, ada pula “Kami Frans Go”. “Go Do It For NTT yang lebih banyak digaungkan, sebab mereka sudah tahu betul apa yang telah dibuat bapak Fransiscus Go kepada NTT,” ujar Verry Billi.
Ya, di bidang pendidikan, Fransiscus Go membawa masuk Sekolah Lentera di Kota Kupang. Begitupun di bidang ekonomi. Lippo Plaza dan Hypermart adalah persembahan Fransiscus Go. Sedang di bidang kesehatan, Fransiscus Go bekerjasama pengusaha “kelas kakap” James Riady, membangun Rumah Sakit Siloam di Kupang dan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat. Sementara untuk kegiatan sosial keagamaan, di bawah naungan Yayasan Felix Maria Go, Fransiscus Go bersaudara terus berbagi kasih, sejak belasan tahun silam. (robert kadang)