Jakarta, RNC – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi dua bibit siklon tropis di wilayah timur RI menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan rendah. Meski begitu, beberapa wilayah diprediksi tetap dilanda hujan, termasuk NTT.
Dua bibit siklon itu adalah Bibit Siklon Tropis 90W dan Bibit Siklon Tropis 98S. Pertama, Bibit Siklon Tropis 90W terpantau di Samudera Pasifik sebelah utara Papua, sekitar 5,8º LU dan 135º BT, dengan kecepatan angin maksimal 15 knot dan tekanan udara minimal 1007 mb bergerak ke arah barat laut.
“Diperkirakan potensi Bibit Siklon Tropis 90W untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan dalam kategori rendah,” menurut keterangan BMKG dalam unggahan di akun Twitter-nya, dalam update per 7 April pukul 07.00 WIB.
Bibit siklon ini memberi dampak tidak langsung terhadap cuaca di Indonesia dalam 24 jam. Yakni, hujan sedang hingga lebat di Maluku Utara, Papua Barat, Papua; angin kencang di tiga wilayah yang sama.
Selain itu, ada gelombang laut tinggi di beberapa perairan. Gelombang 1,25 – 2,5 meter di Kepulauan Sula bagian utara, Laut Maluku bagian selatan, perairan selatan Sulawesi Utara, perairan Bitung – Likupang, perairan Kepulauan Sitaro, Laut Seram bagian timur.
Gelombang 2,5 – 4 meter bisa terjadi di perairan Kepualauan Sangihe – Kep. Talaud, perairan Halmahera Barat bagian utara, perairan Morotai bagian utara, Laut Halmahera, perairan timur Halmahera, perairan utara Papua Barat – Papua, Samudera Pasifik utara Halmahera, Papua Barat.
Ombak setinggi 4 – 6,5 meter potensial melanda Samudera Pasifik utara Papua. Kedua, Bibit Siklon Tropis 98S, yang terpantau di Laut Arafuru di sekitar 8,5º LS dan 132,9º BT. Kecepatan angin maksimalnya 20 knot dan tekanan udara minimal 1003,9 mb yang bergerak ke arah barat daya.
“Diperkirakan potensi Bibit Siklon Tropis 98S untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan dalam kategori rendah,” ungkap BMKG.
Bibit siklon ini diprediksi membuat hujan sedang hingga lebat di NTT, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Papua; angin kencang di NTT, Papua Barat, Papua.
Ada pula potensi gelombang laut setinggi 1,25 – 2,5 meter di perairan Laut Banda bagian utara, perairan Kepulauan Kai, perairan utara Kepulauan Aru, perairan Fak-fak, perairan Kaimana, perairan Amamapare – Agats, Laut Arafuru bagian timur.
Gelombang 2,5 – 4 meter di Laut Banda bagian selatan, perairan Kep. Sermata – Kep. Tanimbar, perairan selatan Kep. Aru, Laut Arafuru bagian tengah dan timur Kepulauan Aru. Ombak 4 – 6,5 meter di Laut Arafuru bagian barat.
Bibit Siklon Tropis 90W terpantau di Samudera Pasifik sebelah utara Papua, dengan kecepatan angin maksimum 15 knot.
Berdasarkan prakiraan cuaca BMKG untuk Jumat (7/4), beberapa kota diprediksi dilanda hujan, terutama daerah yang dekat dua bibit siklon itu.
Kota Ternate, Manokwari, dan Jayapura diperkirakan hujan ringan, Kota Ambon diprediksi hujan dengan intensitas sedang.
Pulau Kalimantan berpeluang hujan dengan intensitas ringan, di antaranya, di Tanjung Selor dan Banjarmasin, serta hujan disertai petir, seperti di Kota Samarinda.
Di Sulawesi, hujan diprakirakan turun dengan intensitas ringan, contohnya Kota Gorontalo, Palu, dan Makassar. Hujan dengan intensitas sedang diperkirakan terjadi di Kota Manado dan Mamuju.
Hujan ringan diprediksi terjadi Pulau Bali, seperti Denpasar; dengan hujan disertai petir diperkirakan hadir di Kupang, NTT.
Hujan dengan intensitas sedang diperkirakan terjadi di Kota Semarang dan Bandung, dengan potensi hujan disertai petir di Kota Surabaya. Sementara, Jabodetabek diprakirakan cerah berawan.
Peneliti Klimatologi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin mengatakan badai tropis itu makin membesar. “Update badai tropis 98S: Badai semakin membesar. Tarikan kuatnya telah menimbulkan hujan deras dan angin kencang di Kalimantan, Jateng, Jatim, Bali, kemarin,” kicaunya di Twitter, Jumat (7/4) pagi.
“Hari ini Sulawesi berpotensi hujan deras angin kencang dari Gorontalo hingga Mamuju. NTT merasakan tarikan pusarannya.”
Ia mengatakan hujan di Indonesia bagian tengah merata karena ada sistem squall line yang dimulai dari Sumatera yang kini sampai di Kalimantan, Jateng-Jatim, Bali-Lombok, dan Nusa Tenggara.
Berdasarkan keterangan Joint Typhoon Warning System, 90W dan 90S memang masuk sistem peringatan. Namun, status pertumbuhannya dalam kategori rendah (Low).
“TC (badai tropis) development unlikely within 24 hours,” demikian dikutip dari situs tersebut.
Ancaman Badai 8-11 April di NTT
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Statsiun Meteorologi El Tari Kupang mengeluarkan imbauan terhadap ancaman siklon tropis 98S. Dalam rilis BMKG disebutkan dampak tidak langsung dari bibit siklon tropis 98S terhadap cuaca di NTT yaitu adanya potensi peningkatan intensitas curah hujan dan peningkatan kecepatan angin. Kondisi yang diprakirakan akan berlangsung mulai tanggal 8 April sampai 11 April 2023.
BMKG memperingatkan untuk waspada intensitas hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang. Ini akan terjadi di Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Ende, Nagekeo, Sikka, Flores Timur, Lembata, Alor, Belu, Malaka, TTU, TTS, Kabupaten Kupang, Kota Kupang, Sabu Raijua, Rote Ndao, Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat Daya dan Sumba Barat. (*/rnc)
Reporter: RNC
Editor: Semy Rudyard Balukh
Dapatkan update informasi setiap hari dari RakyatNTT.com dengan mendownload Apps https://rakyatntt.com