Kupang, RNC – Pemerintah Kota Kupang terus membangun ruang-ruang publik untuk masyarakat Kota Kupang. Pada tahun 2019, sebanyak enam taman direnovasi dan dibangun. Termasuk Taman Tirosa yang dibangun sejak tahun 2018 lalu.
Enam taman yang direnovasi dan dibangun yakni Taman Tagepe (Taman Generasi Penerus), Taman Ina’boi, Patung Kasih, Taman Adipura, Alun-alun Kota Kupang, dan Taman Sonbai. Namun yang paling ramai dikunjungi adalah Taman Tirosa.
Taman Tirosa (Timor, Rote, Sabu) kini menjadi tempat nongkrong kalangan milenial. Bahkan para orangtua juga tak mau ketinggalan. Mereka ikut bersantai bersama keluarga sambil menikmati kopi yang disajikan penjaja kopi keliling (Kopling). Salah satu daya tarik dari taman ini adalah lampu-lampunya yang indah, selain desain taman yang nyaman. Lampu-lampu hias yang telah terpasang membuat suasana tak ubahnya di kota-kota besar.
Renovasi dan pembangunan taman ini merupakan ide dari Wali Kota Kupang, Dr. Jefri Riwu Kore sejak tahun 2017 lalu. Pembangunannya dimulai pada tahun 2018 dan selesai pada 2019.
Ide awal pembangunannya muncul ketika Jeriko-sapaan karib Jefri Riwu Kore-sebelumnya resmi menjadi Wali Kota Kupang. Ini berangkat dari pengalaman pribadinya ketika masih menjadi anggota DPR RI.
Pada suatu kesempatan, Jeriko mengisahkan saat ia bersama rekan-rekan anggota Komisi X DPR RI melakukan kunjungan kerja ke Kupang, ia selalu ditanya oleh anggota DPR lainnya tentang Kota Kupang. “Pak Jefri, apa kotanya masih jauh? Itu karena mereka melihat keadaan Kota Kupang yang gelap dan tidak ada tanda-tanda seperti sebuah kota. Itu ketika kami jalan dari bandara dan lewat jembatan Liliba sampai ke Bundaran PU atau Tirosa,” cerita Jeriko beberapa waktu lalu.
Oleh karena itu, sejak dipercaya memimpin Kota Kupang, Jeriko bersama Hermanus Man berkomitmen untuk mengubah Kota Kupang menjadi sebuah kota yang layak huni. Dengan demikian kota ini benar-benar tampil sebagai sebuah kota, bukan kampung besar.
“Tahun pertama dan kedua kami berusaha menerangi semua jalan-jalan umum di Kota Kupang. Bahkan tiang-tiang lampu penerangan jalan umum juga dipasang lampu hias,” ungkap politisi Partai Demokrat ini.
Hal tersebut dilakukan untuk mengangkat harkat dan martabat Kota Kupang sebagai ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur yang berbatasan langsung dengan dua Negara, yaitu Republik Demokratik Timor Leste dan Australia.
“Mengubah wajah Kota Kupang ini juga merupakan salah satu bentuk dukungan pada program jadikan NTT sebagai provinsi pariwisata, dimana Kota Kupang merupakan kota transit. Orang-orang yang datang berwisata ke NTT harus melalui Kupang terlebih dahulu lalu lanjutkan perjalanan ke daerah-daerah,” kata penggemar olahraga kempo ini.
Suami dari Ny. Hilda Manafe (Senator asal NTT) ini juga mengatakan bahwa selain mengangkat harkat dan martabat Kota Kupang, dirinya juga ingin setelah ditatanya Bundaran Tirosa dapat menumbuhkankembangkan ekonomi kreatif anak muda di Kota Kupang.
“Sekarang yang kami izinkan untuk berjualan di tempat itu hanya penjualan kopi keliling yang notabenenya adalah kaum muda Kota Kupang,” ungkapnya.
Alasan dirinya hanya memberikan izin pada para penjual kopi keliling untuk melakukan aktivitas di Bundaran Tirosa, karena anak-anak muda tersebut telah berkomitmen untuk menjaga kebersihan lingkungan di tempat itu.
“Sekarang mereka sangat bagus. Mereka menjaga kebersihan taman. Misalnya saja setelah berjualan mereka langsung membersihkan sampah-sampah yang berserakan,” pungkasnya. (rnc03)
Saya yero Ndolu sangat bangga dengan Pak Wali Kota Kupang Pak Jefri Riwu Kore atas pembangunan taman2 d kota Kupang yg sekarang menjadi tmpat tongkrongan warga kota Kupang yg sangat baik indah semoga kepimpinan pak walikota menjadi dampak yg baik untuk warga kota Kupang kedepan,,,salam hormat kami komunitas Kopi Keliling d Bundaran Tirosa sangat mendukung program bapak Ayo Berubah