Mbay, RNC – Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do memanen sorgum di lahan milik Mikael Mana di Desa Nggolonio, Kecamatan Aesesa, Selasa (18/4/2023). Sorgum yang dipanen ini ditanam di lahan seluas 0,5 hektar dan akan dijadikan bibit untuk selanjutnya dikembangkan.
Untuk penangkaran benih sorgum di Kelompok Tani Mitra Mandiri Desa Nggolonio, total lahan yang ditanam 13 ha. Rinciannya 12 ha varitas suri 4 label ungu (benih pokok) dan 1 ha varietas super 1 label kuning (benih penjenis). Saat ini sedang dalam masa panen pertama.
Rencananya sorgum ini akan dijadikan sumber benih untuk pengembangan pada lahan lainnya, baik di dalam desa sendiri maupun di luar wilayah lainnya yang membutuhkan.
Bupati Don mengatakan ke depan Desa Nggolonio dijadikan sentra pengembangan sorgum di wilayah utara dan diharapkan bibit ini dapat dikembangkan juga di daerah sekitarnya.
“Panen perdana sorgum di kelompok tani Mitra Mandiri yang didampingi oleh Mikhael Lay (Baba Engku) sebagai offtaker dan terinspirasi dari Maria Loreta Tenaga Ahli Yapensel Keuskupan Larantuka bahwa ini sudah dikembangkan di Flores Timur dan ini menolong masyarakat,” kata Bupati Don.
Ia berharap bibit ini dapat dikembangkan di Mbay Kanan pada bulan Mei saat air sudah berkurang. “Bisa dapat 1.000 ha kita tanam sorgum dan 2.000 ha kita tanam jagung, sehingga kita punya cadangan pangan dan ini juga income bagi masyarakat kita,” ungkap Bupati Don.
Di tempat yang sama, Kadis Pertanian Olivia Monika Mogi menjelaskan program penangkaran benih sorgum merupakan swadaya murni dan melalui pola kemitraan dengan offtaker sebagai penyuplai ke provinsi dan beberapa kabupaten terdekat, salah satu sumbernya adalah Desa Nggolonio.
“Tahun depan kami sedang mempersiapkan untuk Desa Nggolonio ini ada 100 hektar yang akan kita lakukan pengembangan sorgum yang dibagi menjadi dua yakni pertanian dan pengembangan,” katanya.
Menurutnya, tanaman sorgum adalah tanaman yang tahan terhadap kekeringan dan merupakan pangan alternatif yang dapat dikonsumsi selain beras. Daerah Nggolonio memiliki lahan yang sangat luas dan sangat tahan terhadap kekeringan. Secara agroklimat Nggolonio sangat cocok untuk pengembangan sorgum, karena sorgum merupakan tanaman yang bandel terhadap iklim ekstrim (panas panjang dan hujan sedikit) dengan jenis tanah lempung berpasir. Selain itu, wilayah ini memiliki keterbatasan curah hujan sehingga seringkali budidaya pertanian seperti tanaman jagung mengalami gagal tanam maupun gagal panen.
Kadis Olivia menambahkan melalui Dana Desa bisa membantu petani untuk pagarisasi, sehingga persoalan ternak merusak tanaman bisa dikendalikan. Selain itu, Kementerian Pertanian membantu alat pengolahan beras sorgum, sehingga petani bisa langsung melakukan kegiatan pasca panen untuk mendapatkan produk yang memiliki nilai tambah.
“Beras sorgum mengandung gizi yang bagus untuk menekan stunting juga untuk kesehatan yakni bisa dikonsumsi penderita kanker dan diabetes melitus,” terang Olivia.
Mikhael Lay (Baba Engku) sebagai offtaker menyampaikan terima kasih dan apresiasinya kepada Pemerintah Kabupaten Nagekeo melalui Dinas Pertanian yang telah merespon secara baik program Penangkaran Benih Sorgum, khususnya di Nggolonio sehingga bisa dilakukan panen perdana.
Ia menjelaskan wilayah Nggolonio sangat cocok untuk pengembangan sorgum karena jenis tanah lempung berpasir. “Saya telah melakukan usaha ini di beberapa wilayah dan saya pastikan bahwa supaya wilayah Flores dan NTT itu saya mau sentranya di Nggolonio saja. Rencana kita sudah bisa mandiri di 1 ha benih dasar dan nanti kita kembangkan Varietas Super 1 dan dia makannya enak,” ungkap Baba Engku.
Maria Loreta dari Yayasan Tenaga Ahli Yapensel Keuskupan Larantuka yang turut serta dalam panen perdana sorgum mengatakan Kabupaten Nagekeo memiliki lahan tidur yang luas dan sangat potensial. Karena itu ia berharap program ini berkesinambungan. Sorgum bisa menjadi pilihan pengganti beras dalam penaganan masalah stunting. Ia juga ingatkan agar beras sorgum yang dihasilkan tidak habis untuk dijual tapi juga untuk dikonsumsi karena banyak kandungan gizinya.
“Lahan tidur kalian sangat potensial, kalah kami di Flores Timur dan Lembata. Kalau Flores Timur 80% bisa mengumpulkan sorgum-sorgum untuk gerakan gempur stunting, maka Nagakeo pun harus bisa apalagi didukung dengan struktur tanah yang cocok untuk tanaman sorgum. Saya ingin program ini berkesinambungan. Sorgum bergizi, sorgum berduit,” katanya.
Kades Nggolonio, Gregorius Adi Lengga mengaku awalnya pesimis tentang budidaya sorgum karena hal baru baginya juga masyarakatnya. Tetapi berkat pendampingan dari Dinas Pertanian Kabupaten Nagekeo akhirnya ia menerima tawaran untuk pengembangan budidaya sorgum.
“Mengapa kami menerima tawaran ini, saya mempunyai kecemasan pribadi dengan melihat kondisi yang ada bahwa begitu luasnya lahan, dan dibiarkan tertidur,” kata kades.
Menurutnya, masih ada pola pikir yang menganggap bahwa tanah ini tidak bisa dimanfaatkan sehingga cara mudah yang bisa dilakukan yaitu dijual karena tidak memberikan manfaat. Selain itu, ada yang dikontrakkan pada pihak lain dengan keuntungan dinikmati pihak luar sedangkan masyarakat peroleh dampak buruknya. Berangkat dari hal ini, dirinya berusaha untuk meminimalisirkan keadaan tersebut dan memilih untuk melakukan budidaya sorgum ini.
Inong, salah satu petani milenial yang pada awalnya juga ragu dengan program ini, tetapi ketika melihat hasil yang bagus ia pun mengajak sesama petani untuk menekuni budidaya sorgum. “Sebagai orang muda saya juga mengajak mari kita coba ini. Mulai tahun depan kalau ada kesempatan kita buka lagi lahan-lahan baru karena sorgum tidak butuh banyak air,” ajak Inong.
Turut hadir saat panen perdana sorgum, Kadis Pertanian Olivia Monika Mogi bersama jajarannya, Direktur Esekutif Yaspensel Keuskupan Larantuka Flores Timur yang diwakili oleh Tenaga Ahli Yaspensel Maria Loreta, offtaker Mikhael Lay (Baba Engku), para PPL wilayah binaan, Kepala Desa Nggolonio Gregorius Adi Lengga, Ketua kelompok Tani Mitra Mandiri Ferdinandus Papu bersama anggota serta undangan lainnya. (rnc15)
Reporter: Oktavianus Dhalu
Editor: Semy Rudyard H. Balukh
Dapatkan update informasi setiap hari dari RakyatNTT.com dengan mendownload Apps https://rakyatntt.com
Komentar