Maumere, RNC – Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo, S.Sos, M.Si, yang akrab disapa Roby Idong, meresmikan Jembatan Arawawo yang terletak di Desa Korobhera, Kecamatan Mego, Kabupaten Sikka, Selasa (25/1/2022). Jembatan titian ini merupakan penghubung utama dari dan ke Desa Korobhera, serta penghubung jalur pantai selatan wilayah Kabupaten Sikka.
Jembatan gantung ini sempat putus pada 17 Februari 20021 lalu, akibat hujan lebat yang mengguyur Kecamatan Mego. Hujan lebat tersebut membuat banjir bandang di Sungai Kali Wajo yang menyebabkan jembatan hanyut diterjang derasnya air.
Dalam sambutannya, Bupati Roby Idong mengungkapkan, pembangunan jembatan tersebut bersumber dari Bantuan Tak Terduga (BTT). Dimana, BTT merupakan dana yang disiapkan pemerintah, dan bisa digunakan kapan saja melalui keputusan bupati.
“Kita harus bangun jembatan ini, karena sudah jadi tanggung jawab, bahwa pemerintah dan negara itu ada. Jadi ketika ini perlu dibangun, berarti buat keputusan dan kita bangun. Ini tugas bupati untuk mengambil keputusan yang cepat dan tepat. Sehingga, ada tim teknis dari BPBD, jika ada peristiwa, saya selalu perintahkan turun ke lokasi, lihat keadaan, tanya kepada masyarakat. Kalau masyarakat sungguh membutuhkan, itu saya tutup mata tandatangan, bangun! Jadi kekuatan saya ada di rakyat,” bebernya.
Untuk itu, Roby Idong mengharapkan tim teknis, pemerintah desa dan kecamatan, agar berkomunikasi jika ada bencana. “Ada peristiwa apa saja, pasti kita ambil sikap. Tidak mungkin kita tinggalkan masyarakat menderita sendiri. Walaupun keuangan daerah dalam keadaan sulit, namun untuk penanganan kebencanaan yang urgent, bupati bisa memutuskan untuk bangun, dan kita batalkan yang tidak terlalu penting,” tandasnya.
Mengenai Jembatan Gantung Arawawo yang hanya diperuntukan bagi motor dan pejalan kaki saja, Roby Idong meminta warga tetap bersabar menunggu jembatan yang permanen. “Serahkan saja ke bupati dan DPRD Sikka, kami akan berjuang. Mudah – mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama, kita akan bangun jembatan yang besar di sini. Selamat menggunakan jembatan ini, rawat dengan baik, karena ini satu – satunya yang dapat diakses oleh masyarakat sambil menunggu jembatan yang besar,” ungkapnya.
Senada dengan Bupati Robi Idong, Kepala Pelaksana BPBD Sikka, Yohanes Baptista Laba, ST, mengatakan Jembatan Gantung Arawawo dibangun menggunakan dana BTT, yang dialokasi ke BPBD. Pekerjaan ini membutuhkan dana Rp 384 juta, dan kerjakan CV. Budi Jasa selama 120 hari kerja.
“Kami dari BPBD juga merasa bangga, karena dengan perhatian pemerintah, bisa membangun jembatan titian ini, untuk digunakan masyarakat Desa Korobhera,” ujarnya. Sementara Camat Mego, Alwan Mahmud, mengaku bangga dan bersyukur atas dibangunnya kembali jembatan titian itu.
“Kami sangat berbahagia, karena kurang lebih 11 bulan lamanya, akses transportasi kami sedikit susah, dengan terjadinya bencana banjir tahun lalu. Tapi hari ini, kami bersyukur atas kebijakan pak bupati, kami diberi kesempatan menikmati pembangunan jembatan gantung ini,” katanya.
Menurut Alwan, jembatan gantung ini berdiri sekira tahun 2015 lalu. Proses pembangunannya bersumber dari Dana Desa. Dalam perjalanannya, jembatan itu direhab kembali menggunakan Dana Desa. Akan tetapi, baru beberapa bulan digunakan, tanggal 17 Februari 2021 lalu, jembatan itu putus dan hanyut terbawa derasnya banjir bandang.
“Jembatan ini kami namakan Jembatan Troy (Teman Roby), Tetap Roby Idong,” tandas Alwan. Terkait informasi dana pinjaman daerah yang didengarnya, dia menambahkan, dana pinjaman tersebut akan dipake membangun infrastruktur jalan dari Arawawo menuju Patimo’a (Kecamatan Lela). Total anggarannya Rp 4,7 miliar.
“Kami dengar ada hotmix sepanjang satu kilometer. Kalau boleh titik nolnya dari Arawawo. Ke depannya, jika ruas jalan ini sudah bagus, kami diberi jembatan permanen,” pintanya seraya menyampaikan rasa terima kasihnya kepada bupati dan BPBD Sikka. (rnc24)