oleh

Bupati Sikka Aniaya Satpol PP, Begini Respon DPRD Sikka

Maumere, RNC – Kepala Satuan polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Sikka, NTT, Adeodatus Buang Da Cunha bersama tiga anggotanya mengaku dipukul Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo di rumah pribadinya, di Desa Lepolima, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, Rabu (24/3/2021) lalu.

Dilansir dari medcom.id, dalam rapat Pansus I DPRD Sikka bersama Sat Satpol PP Sikka yang berlangsung pada Selasa (30/3/2021), di Gedung DPRD Sikka, Adeodatus Buang Da Cunha menceritakan, kejadian ini berawal ia bersama dengan tiga anggotanya dipanggil oleh Bupati Sikka ke rumah pribadinya yang terletak di lingkar luar.

Selanjutnya, ia bersama tiga anggotanya dimarahi oleh Bupati Sikka karena menutup usaha warga tidak memiliki izin dan melakukan operasi yustisi razia masker yang tidak humanis kepada warga.

“Bupati marah-marah dengan kami. Kami berdiri semua. Kami dipukul dan ditendang oleh Bupati Sikka,” ujar Adeodatus.

Ia mengakui apa yang dilakukan oleh Bupati Sikka adalah sebagai bentuk pembinaan terhadap dirinya bersama anggotanya.

“Saya anggap pemukulan yang dilakukan oleh Bupati Sikka sebagai pembinaan kepada kami. Saya menyadari sekali itu. Jadi apa yang dilakukan oleh Bupati Sikka adalah bentuk pembinaan,” ujar dia.

Sementara itu, anggota DPRD Sikka Florensia Klowe sekaligus yang memimpin rapat Pansus I itu menyesalkan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh Bupati Sikka terhadap bawahannya. Ia menegaskan kalau memang itu pembinaan, yang dilakukan oleh Bupati Sikka tidak seharusnya di rumah pribadinya.

“Kalau itu pembinaan itu harusnya di kantor Satpol PP Sikka. Tidak dilakukan di rumah. Yang dipukul Bupati Sikka itu adalah saudara-saudara kami. Kami tidak terima penjelasan Pak Kasatpol PP Sikka bahwa tindakan yang dilakukan oleh Bupati Sikka itu adalah pembinaan,” kata dia.

Baca Juga:  GRM Godok 7 Tokoh Muda untuk Bertarung di Pilkada Kabupaten Kupang

BACA JUGA: Banjir Terjang Dua Desa di Sikka, Jembatan Terputus

Florensia menegaskan seharusnya tindakan yang dilakukan oleh Bupati Sikka tidak perlu terjadi. Ia juga kembali mengingatkan tindakan Bupati Sikka itu tidak boleh terulang kembali terhadap ASN yang lainnya.

“Kami cukup kecewa sekali penjelasan Kasat Pol PP Sikka bahwa tindakan pemukulan yang dilakukan oleh Bupati Sikka itu bagian dari bentuk pembinaan. Kami cukup kecewa sekali Kasat Pol PP Sikka bisa menerimanya itu,” sesalnya dalam ruang sidang.

Usai rapat pansus, Kasatpol PP Sikka Adeodatus Buang Da Cunha enggan berkomentar dan pergi meninggalkan wartawan. Dirinya pun meminta wartawan untuk konfirmasi lagi di anggotanya. Saat wartawan pun konfirmasi anggotanya yang juga diduga dipukul enggan berkomentar. (*/mdc/rnc)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *