Betun, RNC – Pastor Paroki Santo Laurensius Wemasa, Romo Dominggu Kabosu, Pr, mewakili umat mengungkapkan rasa bangga atas kehadiran bupati Malaka bersama Pimpinan Perangkat Daerah, untuk bersama umat merayakan Ekaristi, Minggu (27/3/2022).
“Selamat datang dan selamat ada bersama umat di paroki ini. Kita bersyukur bersama, dan ini menjadi rahmat tersendiri, karena ketika Liturgi Gereja berbicara tentang seorang Bapa dengan anak-anaknya, bupati Malaka hadir untuk mengetahui dan merasakan kebutuhan – kebutuhan yang ada di paroki kami,” kata Romo Minggus Kabosu, alumnus Seminari Tinggi Santo Mikhael Kupang.
Romo Minggus mengapresiasi karena sebagai pemimpin rakyat, Bupati Malaka, Simon Nahak, mau berada di tengah umat dan siap mendengar apa yang menjadi permasalahan maupun kebutuhan umatnya. “Kami ingin pemimpin yang terus ada bersama masyarakat, untuk mendengar dan merasakan apa yang dirasakan masyarakat, baik dalam suka maupun dalam duka,” kata Romo Minggus.
Pastor yang ditahbiskan tahun 2002 ini menjelaskan, Paroki Santo Laurensius Wemasa berdiri tanggal 29 Desember 2004, dan diresmikan Mgr. Anton Pain Ratu, SVD. Ketika diresmikan, paroki yang membawahi Desa Litamali, Desa Rainawe dan Desa Sisi ini, langsung menyandang status berdikari dengan jumlah umat hingga saat ini delapan ribuan, terdiri dari 2004 KK yang tersebar di 12 lingkungan.
Di tempat yang sama, Bupati Simon mengungkapkan, Paroki Santo Laurensius Wemasa menjadi paroki keenam dalam lawatannya sebagai bupati Malaka bersama Pimpinan Perangkat Daerah, untuk mengimplementasikan salah satu program kerjanya, yakni toleransi umat beragama.
Ketika merayakan Minggu Prapaskah keempat di paroki tersebut, Bupati Simon Nahak mengatakan, dirinya sangat bangga bisa berada di tengah umat untuk mengikuti perayaan ekaristi.
“Setiap minggu saya bersama Pimpinan Perangkat Daerah misa keliling di paroki – paroki. Kami diterima dengan sangat baik oleh pastor dan umat, untuk bersyukur bersama dan saat perayaan Ekaristi seperti ini. Kita saling mendoakan, saling menguatkan sebagai satu umat beriman dalam Tuhan Yesus Kristus,” kata Bupati Simon.
Dia menambahkan, apa yang dilakukan ini merupakan satu pola pendekatan pemerintah kepada masyarakatnya, yakni pendekatan spiritual maupun pendekatan jasmaniah. “Harus ada kolaborasi dan sinergisitas antara pemerintah dan masyarakat. Di dalam gereja, kami ingin mendapatkan masukan, ingin mendengar kebutuhan umat yang juga adalah rakyat Malaka,” tandas Bupati Simon.
Pada kesempatan itu, Bupati Simon Nahak menyentil soal derma umat yang masih minim, untuk membantu kelangsungan hidup gereja. “Setiap kali mengikuti misa, saya mendengar derma yang masih sangat minim. Saya ingatkan, jangan tanggung – tanggung berikan kepada gereja. Jangan pernah berhitung dengan Tuhan, karena matematika Tuhan tidak akan pernah sama dengan manusia,” ujar bupati yang karib disapa SN itu.
Dikatakannya, banyak persoalan yang terjadi di masyarakat, dan gereja menjadi tempat untuk mendapatkan solusinya. “Banyak persoalan atau masalah yang kita temui dalam hidup, dan di dalam gereja kita mencari jawabannya untuk kembali ke jalan yang benar dan mendapatkan solusinya,” imbuh Bupati Simon. (*rnc11)