Kupang, RNC – Peran Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena dalam memperjuangkan anggaran untuk pembangunan di Nusa Tenggara Timur (NTT) khususnya di bidang kesehatan, patut diacungi jempol.
Terbukti, hanya dalam waktu sepekan, tiga Rumah Sakit Pratama (RSP) yang diperjuangkan Melki Laka Lena mulai dibangun di NTT.
Tiga RSP dimaksud yakni RSP Amfoang di Desa Lanaus Kecamatan Amfoang Utara Kabupaten Kupang, RSP Solor di Desa Lewohedo Kecamatan Solor Timur Kabupaten Flores Timur, dan RSP Riung di Desa Tadho Barat Kecamatan Riung Kabupaten Ngada.
RSP Amfoang mulai dibangun pada Senin (29/7/2024). Dua hari setelahnya, Rabu (31/7/2024), proses pembangunan RSP Solor dimulai. Sementara RSP Riung mulai dibangun pada Jumat (2/8/2024).
Di tengah kesibukannya sebagai Wakil Ketua Komisi IX DPR RI dan Ketua Golkar NTT, Melki Laka Lena berusaha hadir langsung dalam acara peletakan batu pertama tiga RSP ini. Bukan sekadar beri sambutan, tetapi sekaligus mendengar aspirasi dari masyarakat setempat.
Ditilik dari pagu anggaran yang bersumber dari DAK Kementerian Kesehatan RI untuk pembangunan fisik serta pengadaan alat kesehatan (alkes) dan sarana prasarana (sarpras) penunjang tiga RSP tersebut, nilainya fantastis.
Untuk RSP Amfoang, anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 72 miliar (Rp 40 miliar untuk pembangunan fisik/gedung, Rp 32 miliar untuk alkes dan sarpras). RSP Solor, anggarannya 64 miliar lebih (fisik Rp 44 miliar lebih, alkes dan sarpras Rp 20 miliar). Sedangkan RSP Riung, anggarannya Rp 65 miliar (Rp 45 miliar untuk pembangunan fisik, Rp 20 miliar untuk pengadaan alkes dan sarpras).
Di setiap sambutannya pada acara peletakan batu pertama tiga RSP tersebut, Melki tak jumawa dengan posisinya sebagai Wakil Komisi IX DPR RI yang bermitra langsung dengan Kemenkes. Melki tak besar kepala meski sudah berjuang mengawal anggaran agar turun ke daerah asalnya, NTT.
Sebaliknya, dia selalu mengatakan RSP bisa dibangun berkat kerja sama semua pihak. Mulai dari kepala daerah, anggota DPRD, para camat, kades, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, pemilik tanah ulayat, serta semua masyarakat.
Apresiasi dari Bupati dan Tokoh Masyarakat
Bupati Ngada, Andreas Paru menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang tinggi atas perjuangan Melki Laka Lena sehingga RSP Riung bisa dibangun.
“Ini murni perjuangan Pak Melki Laka Lena sehingga RSP ini bisa dibangun di Riung. Masyarakat di Riung selama ini sangat susah untuk menjangkau RSUD Bajawa,” ujar Bupati Andreas Paru.
Kepala Desa Lewohedo, Andreas Koten juga mengapresiasi perjuangan Melki Laka Lena yang sudah menjawabi kerinduan masyarakat di Pulau Solor akan kehadiran rumah sakit.
“Selama ini kami di Pulau Solor ketika sakit harus naik kapal ke Larantuka untuk berobat di RSUD dr. Hendrikus Fernandez, atau juga ke Maumere dan Kupang. Kalau cuaca ekstrem, pasien ada yang tidak tertolong dan harus meninggal dalam perjalanan. Jadi terima kasih pak Melki sudah obati kerinduan kami,” kata kades Andreas.
Tokoh masyarakat Amfoang, Tom Kameo memberikan apresiasi yang tinggi atas perjuangan Melki Laka Lena sehingga RSP Amfoang bisa dibangun.
“Perjuangan pak Melki sungguh luar biasa. Sudah lama kami merindukan adanya rumah sakit, karena selama ini masyarakat harus jalan jauh ke Naibonat. Jadi tidak ada kata lain selain ucapan terima kasih untuk pak Melki,” ungkapnya.
Apresiasi yang sama juga disampaikan Mikael Nompetis selaku pemilik tanah ulayat, tempat dimana RSP Amfoang dibangun. Mikael mengaku bangga dengan sosok Melki Laka Lena.
“Selama ini masyarakat mendengar banyak janji. Tapi hari ini pak Melki tidak berjanji. Dia datang bawa bukti,” ungkapnya. (rnc)