Kupang, RNC – Pemerintah Kota Kupang tengah fokus mengurus pemenuhan kebutuhan air bersih di Kota Kupang. Beberapa langkah strategis telah diambil dan siap dieksekusi. Terkait ini, Wakil Ketua Tim Percepatan Pembangunan Kota Kupang Drs. Daniel Adoe, Kamis (12/09/2019) lalu kepada RakyatNTT, mengatakan persoalan pemenuhan air bersih di Kota Kupang sudah terjadi sejak lama. Ini dikarenakan persoalan komunikasi yang tidak berjalan baik antara Pemkot Kupang, Pemkab Kupang dan Pemprov NTT. Akibatnya persoalan ini dibawa hingga kepemimpinan Jefri Riwu Kore-Hermanus Man.
Daniel Adoe yang juga Wali Kota Kupang Periode 2007-2012 ini menambahkan, Pemkot Kupang di masa Kepemimpinan Jefri Riwu Kore-Hermanus Man bertekad menuntaskan persoalan ini. Langkah strategis pertama adalah menjalin kesepakatan dengan Pemkab Kupang melalui penandatanganan MoU yang dilakukan beberapa bulan setelah mereka resmi dilantik. “Jadi ini persoalan klasik dan pak Jefri yang memimpin sekarang yang kena getahnya. Jadi kalau komplain, saya kira salah. Prinsipnya sekarang sudah ada langkah strategis untuk tuntaskan masalah ini,” ujar Daniel Adoe.
Menurut mantan Wakil Ketua DPRD Provinsi NTT ini, beberapa rencana strategis telah disusun dan segera dieksekusi. Tinggal menunggu penganggaran. Langkah yang diambil adalah pengaktifan kembali Bendungan Biknoi sekaligus penambahan fasilitas sumur bor yang dilaksanakan pada tahun 2019 ini.
Dijelaskan, Bendungan Biknoi dimaksimalkan dan dibantu sumur bor untuk menambah debit air. Selain itu, Kali Dendeng juga dimaksimalkan. Termasuk membangun 10 unit reservoir. “Anggarannya juga dibantu pemerintah pusat,” kata Daniel Adoe.
Pemerintah pusat juga akan membantu pemasangan pipa kepada 1.000 pelanggaran rumah tangga yang kurang mampu. “Ada juga perbaikan fasilitas di sumber air yang dikelola BLUD SPAM provinsi,” kata mantan Wakil Wali Kota Kupang ini. Tak ketinggalan akan dilakukan seleksi jabatan direktur PDAM Kota Kupang. Sekadar tahu, saat ini PDAM Kota Kupang masih dipimpin sementara oleh Pelaksana Tugas (Plt) karena belum ada direktur definitif.
Terkait rencana-rencana strageis ini, Daniel Adoe pun sangat yakin pemerintahan saat ini sangat bisa menyelesaikan kemelut ini. “Saya optimis dan saya yakin dalam kurun waktu tiga tahun ini pasti akan selesai menuntaskan kesulitan yang dialami masyarakat terkait air,” kata Daniel Adoe. (rnc04)