Kupang, RNC – Ratusan siswa SMP dan SMK Pertanian Kasimo di Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) menyatakan rasa syukurnya, setelah mengikuti pelatihan hidroponik, pembuatan aquaponik serta pembuatan pupuk organik cair Eco Enzym. Pelatihan tersebut diinisiasi Fransiscus Go, dengan mengirim langsung Field Manager Nara Puncak Bogor, Deni Efriyansah dari Jakarta, dan sejumlah bahan yang dibutuhkan.
Sudah sepekan ini, siswa-siswi SMP dan SMK Pertanian Kasimo mengikuti pelatihan itu. Nantinya, mereka diharapkan petani-petani milenial yang memiliki jiwa pertanian, demi masa depan mereka. Karenanya, para staf pengajar dan ratusan siswa itu menyampaikan terima kasihya kepada Fransiscus Go. “Ini sesuatu yang luar biasa di Sumba Barat Daya. Kami sempat menyangsikan, apa Pak Frans Go mau membantu kami. Ternyata beliau komitmen dengan janjinya, walaupun komunikasi kami hanya melalui telepon. Mewakili pihak Yayasan Kasimo dan siswa-siswi SMP dan SMK Pertanian Kasimo, Sumba Barat Daya, kami menyampaikan limpah terima kasih buat Bapak Fransiscus Go yang telah membantu kami. Tuhan memberkati bapak,” ungkap Emanuel da Tito kepada RakyatNTT.com, Rabu (31/7).
Sebelumnya diberitakan, para staf pengajar SMK Pertanian Kasimo di SBD, Provinsi Nusa Tenggara Timur, mulanya ragu dengan tawaran Fransiscus Go, terkait budi daya tanaman hidroponik. Pengusaha asal Timor yang sukses berkiprah di ibukota Jakarta itu, lalu membuktikan komitmennya.
Setelah melalui komunikasi yang intens dengan pihak Yayasan Kasimo, Frans Go, sapaan karib Fransiscus Go, lalu mengirim seorang Field Manager Nara Puncak Bogor, Deni Efriyansah, dan sejumlah bahan yang diperlukan. “Antusias anak-anak di sekolah itu sangat tinggi. Semoga mereka bisa termotivasi untuk mengembangkan tanaman hidroponik, demi masa depan mereka. Yang terpenting kita bisa melahirkan petani-petani milenial yang memiliki jiwa pertanian,” ujar Frans Go, Senin (29/7/).
Sementara Deni Efriyansah menjelaskan, dirinya adalah petani milenial binaan Frans Go di Bogor dan Depok, Provinsi Jawa Barat. Selaku teknisi, dia mengajarkan penyemaian tanaman sampai perawatan tanaman hidroponik. “Bapak Fransiscus Go memberikan amanat kepada kami, agar memberikan motivasi, membangun dan melahirkan jiwa pertanian kepada masyarakat, khususnya siswa-siswi SMP dan SMK Pertaian Kasimo. Harapan kami, SMK Pertanian Kasimo ini menjadi salah satu sekolah yang terus mensosialisasikan dalam mempertahankan ketahanan pangan di NTT, melalui budi daya tanaman hidroponik,” harap Deni.
Relawan Fransiscus Go di Kabupaten Sumba Barat Daya, Umbu Lado, yang ikut mendampingi pelatihan itu mengatakan, pihaknya sangat bangga kepada Fransiscus Go atas komitmennya membantu siswa-siswi di SMP dan SMK Pertanian Kasimo. “Pak Fransiscus Go telah menunjukkan kepeduliannya. Karya pembangunannya di wilayah NTT sudah banyak an tidak perlu disangsikan. Dia pengusaha sukses di Jakarta, tapi mau membantu kami di SBD. Budi daya tanaman hidroponik adalah teknologi yang bisa dikembangkan untuk masa depan bagi anak-anak dan masyarakat di SBD. Terima kasih Pak Frans Go, sosok yang pantas memimpin Nusa Tenggara Timur,” kata Umbu Lado. (robert kadang)