oleh

Diskominfo NTT Baru Serap 60% Dana Refokusing Covid-19

Kupang, RNC – Dinas Informasi dan Komunikasi Provinsi NTT baru menyerap 60% dari total dana Rp 600 juta untuk penanganan wabah Covid-19.

Kepala Dinas Kominfo NTT, Aba Maulaka, di ruang kerjanya, Rabu (10/06/2020) menjelaskan kucuran anggaran refokusing untuk penanganan Covid-19 kepada Diskominfo senilai Rp 600.000.000. Dana ini dipakai untuk penyampaian informasi dan edukasi publik, seperti pembuatan dan penyebaran iklan di media milik Pemprov NTT.

BACA JUGA: 5 Hari Menuju New Normal, Kota Kupang dan Sikka Masih Zona Merah

“Kami di sini kan ada Facebook Dinas Kominfo, Youtube itu di salah satu kegiatan yang disortir. Setelah itu iklan ini kan harus dibayar juga sehingga di website NTT Provinsi,” katanya.

Ia menambahkan dengan dana ratusan juta itu, Diskominfo memfasilitasi kegiatan dialog interaktif serta pengiklanan pada saluran televisi dan radio (TVRI dan RRI) serta beberapa media cetak. Kemudain terdapat operasional pembentukan posko interaktif publik guna mendapatkan keluhan dan saran bagi Pemprov NTT dalam penanganan wabah Corona di NTT.

Ia menyampaikan, dialog interaktif dilakukan pula agar apa yang dikeluhkan masyarakat selama masa pandemi bisa diketahui kejelasannya dari para narasumber terpercaya. “Antara lain kan kelunakan pembayaran kredit. Itu kan banyak orang bertanya, sehingga kita membawa OJK, Bank NTT, TLM kita memfasilitasi dan mereka menjelaskan kepada publik,” paparnya.

Selanjutnya, anggaran tersebut digunakan untuk pemasangan baliho tentang informasi edukasi publik serta siaran langsung saat rapat-rapat kerja.

Selain itu, Aba menyampaikan dengan dana itu, Diskominfo menyiapkan berbagai sarana pendukung dan tenaga teknis guna memfasilitasi kegiatan video conference dalam seremoni pemerintahan seperti rapat-rapat dalam hal penanganan Covid-19. Misalnya, di ruang rapat Gubernur, Sekda, Wakil Gubernur dan Aula Diskominfo.

BACA JUGA: Gugus Tugas Umumkan 136 Daerah Zona Kuning, di NTT Ada 6 Kabupaten

“Itu kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam hubungannya dengan penanganan Covid-19 dari refokusing anggaran,” ungkapnya.

Ia pun menyatakan anggaran itu baru terpakai Rp 400-an juta atau 60% dari total dana itu. “Ini kan proses Covid-19 ini masih berjalan, sehingga kita betul-betul memprioritaskan kegiatan-kegiatan yang betul,” pungkasnya. (rnc04)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *