Betun, RNC – Baru saja dilantik sebulan lalu, Stefanus Klau Nahak, S.Pi selaku Plt. Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) Kabupaten Malaka, telah memperlihatkan kinerjanya. Dalam rangka mendukung dan mewujudkan program swasembada pangan yang digagas Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak, SH.MH, dan Wakil Bupati, Loiuse Lucky Taolin, S.Sos, rencana pembangunan Rice Milling Unit (RMU) atau gedung penggilingan padi yang modern, bukanlah isapan jempol belaka.
Pasalnya, dengan segala tekad yang membuncah, Stefanus telah mengajak dan mendamping Bupati Simon, melakukan peletakan batu pertama pembangunan RMU, di Tubaki, Desa Kamanasa, Kecamatan Malaka Tengah, Kamis (21/7/2022). Di gedung itu nantinya akan diproses beras cap “Nona Malaka” sebelum dipasarkan. “Hari ini kita dengan bapak bupati melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung penggilingan padi, penyimpanan benih dan pupuk, atau Rice Milling Unit (RMU),” kata Stef, sapaannya.
Pria kelahiran Kecamatan Malaka Tengah ini, mengaku telah memiliki data yang akurat, terkait luas lahan yang akan diintervensi, baik itu lahan basah maupun lahan kering. “Data untuk Calon Petani Calon Lahan (CPCL) sudah dikantongi, yaitu sebanyak 3500 Ha lahan untuk musim tanam I dan II di tahun 2022, maupun tahun 2023. Begitupun pupuk dan benih semuanya sudah tersedia,” ujar Stef yang juga Camat Malaka Tengah itu.
Dan, untuk menunjang program swasembada pangan tersebut, pihaknya telah memperbaiki sejumlah traktor yang rusak. Nantinya, traktor – traktor itu akan diserahkan secara simbolis kepada bupati, lalu diserahkan kepada 12 kecamatan untuk pengolahan lahan. “Hari ini kita sudah perbaiki 10 traktor yang rusak, ditambah 22 unit yang siap. Jadi sudah 32 unit. Kita akan serahkan ke pak bupati untuk selanjutnya diserahkan kepada 12 camat,” sebutnya.
Dikatakannya, untuk mempercepat pengolahan lahan pertanian di 12 kecamatan, pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan pihak ketiga, untuk memperbaiki 25 traktor yang rusak. “Lima traktor rusak berat, dan 23 lainnya rusak ringan. Kita akan perbaiki dalam waktu dekat,” janji Stef.
Terkait grand design program swasembada pangan yang mendapat sorotan, menurutnya, perlu penyempurnaan dengan melibatkan pihak lain, karena terkait lintas sektor. “Grand designnya sudah ada, namun kita harus koordinasi dengan dinas terkait, seperti Bappeda, Ketahanan Pangan dan dinas lainnya. Karena grand design ini masih ada kekurangan yang perlu penyempurnaan. Kita akan undang teman – teman untuk menyempurnakan bersama, demi kepentingan program tersebut.” ujar mantan Kabid di Dinas Perikanan Kabupaten Malaka itu. (rnc11)
Dapatkan update informasi setiap hari dari RakyatNTT.com dengan mendownload Apps https://rakyatntt.com
Komentar