oleh

Festival Tanabae jadi Bukti Ekonomi Kreatif Kota Kupang

Kupang, RNC – Wali Kota Kupang, Dr. Jefri Riwu Kore, Kamis (17/10/2019) resmi membuka acara Festival Tanabae yang merupakan bagian dari Program Inovatif dan Kreatif melalui Kolaborasi Nusantara (IKKON). Program ini digagas Badan Ekonomi Kreatif.

Perwakilan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Hasan mengatakan sesuatu yang luar biasa jika mendapat program IKKON dari Bekraf. Sejauh ini Bekraf dan Pemkot Kupang sudah melakukan MoU. Oleh karena itu, melalui IKKON, Bekraf terus meningkatkan kreatifitas daerah. “Kita ketahui untuk Kupang sendiri memiliki banyak sekali kreatifitas, seperti tenun ikat, tarian daerah, komunitas fotografer, serta komunitas lainnya,” kata Hasan.

Menurutnya, tidak gampang mendapatkan program IKKON. Di Indonesia hanya ada lima kabupaten/kota yang mendapatkan program ini. “Kami berharap semua komunitas di Kota Kupang bisa jadi lebih maju setelah adanya IKKON dan MISBAR nanti. IKKON sendiri akan membantu masyarakat memasarkan produk atau pun karya seni yang ada,” ujar Hasan.

Pada kesempatan itu, Direktur Deputi Riset dan Edukasi Badan Ekonomi Kreatif, Poppy Savitri dalam sambutannya mengatakan, program IKKON digagas oleh Bekraf dan dilaksanakan Deputi Riset dan Edukasi Badan Ekonomi Kreatif. Untuk menjadi anggota IKKON, semua kepala daerah melakukan presentasi. “Pak Jefri tau sehingga berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan program IKKON. Setelah presentasi, kami mengadakan rapat dengan pejabat Eselon I untuk memutuskan daerah mana yang akan dipilih. Dari sekian banyak yang ikut, hanya lima kota yang terpilih dan dipastikan pemimpinnya adalah orang profesional,” kata dalam hal ini.
Anggota IKKON terdiri dari 16 orang dan dipilih dari berbagai macam disiplin ilmu, seperti arsitek, desain grafis/desain komunikasi visual, desain interior, desain produk, desain fashion, desain tekstil, antropolog, fotografer, dan bisnis development yang akan meng-create produk supaya bisa bernilai jual.

Wali Kota Kupang, Dr. Jefri Riwu Kore menceritakan kisah memperjuangkan program ini. “Saya waktu mau mendapatkan program ini saya diuji seperti ujian skripsi saat kuliah. Di sana memang kita perlu bersungguh-sungguh menjelaskan semua potensi yang ada di Kota Kupang dan kita meyakinkan Bekraf bahwa masyarakat kita memang pantas mendapatkan program IKKON,” jelas Jefri.

IKKON sendiri rutin melaporkan situasi Kota Kupang, terkait komunitas-komunitas dan seniman-seniman. Tim IKKON sendiri sudah empat kali datang ke Kota Kupang. Mereka melakukan evaluasi dan berbaur dengan masyarakat untuk mengembangkan potensi yang ada. Di Kelurahan Penkase Oeleta yang biasanya menenun dengan estimasi waktu dan bahan yang sama dan produknya murah. Tapi dengan masuknya IKKON, dengan waktu dan bahan yang sama ditambah sedikit modifikasi harganya meningkat drastis.

Jefri pun menyampaikan terima kasih dan memberi apresiasi untuk tim IKKON yang sudah membwantu warga Kota Kupang. Ia menegaskan pemerintah takkan stop di sini. Ke depan pemerintah berusaha menyiapkan tempat yang luas untuk dijadikan tempat pameran hasil karya masyarakat seperi Galeri Art. Usai menyampaikan sambutan, Wali Kota Kupang mengecat secara simbolis area mural pertanda festival dimulai. (rnc05)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *