Kupang, RNC – Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Hewan Universitas Nusa Cendana (Undana) menjadi tuan rumah kegiatan Forum Dekan Asosisasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI) Wilayah V, yang meliputi Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Acara ini digelar di Hotel Aston Kota Kupang, Jumat (20/9/2024). Diskusi para delegasi dari kampus-kampus di wilayah V tersebut mengacu pada rencana pembukaan prodi spesialis dokter di wilayah timur Indonesia.
Hadir dalam kegiatan ini Rektor Undana Prof. Dr. Drh. Maxs U E Sanam, Dekan FKKH Undana, Dr. dr. Christina Olly Lada, Ketua AIPKI Wilayah V, Prof. Dr. dr. Yuyun Yueniwati dan Ketua Forum Dekan AIPKI Pusat, Prof. Dr. dr. Budi Santoso Sp.OG (K).
Hadir juga Atase Pendidikan dan Kesehatan Timor Leste untuk Indonesia. Tak hanya itu, Forum Dekan AIPKI Wilayah V itu pun dihadiri oleh puluhan delegasi dan perwakilan dari 24 Fakultas Kedokteran di sejumlah perguruan tinggi yang masuk pada AIPKI Wilayah V Indonesia.
Dalam sambutannya, Rektor Undana, Prof. Dr. drh. Maxs U. E. Sanam menyampaikan tantangan terbesar pendidikan kedokteran di wilayah timur Indonesia yakni belum adanya program studi spesialis bagi dokter.
Oleh karena itu, dari kegiatan ini ia berharap bisa memberikan solusi serta dorongan agar ke depan ada peningkatan kualitas pendidikan di wilayah timur Indonesia lebih khusus di Nusa Tenggara Timur.
“Maka kami menyerukan agar dengan kelebihan serta kapasitas yang dimiliki teman-teman Forum Dekan AIPKI bisa digunakan untuk membantu kami yang ada di timur ini. Program studi spesialis dokter sangat penting untuk kemudian dosen dengan latar belakang dokter memiliki spesialis yang mumpuni bagi daerah kami,” kata Maxs.
Ketua AIPKI, Prof. Dr. dr. Budy Santoso mengatakan salah satu fokus pada forum ini adalah peningkatan kualitas pendidikan kedokteran dengan membuka Fakultas Kedokteran yang memiliki program studi spesialis.
Disebutkannya, AIPKI serius untuk menghadirkan program studi spesialis, sehingga dalam pekan depan akan dilakukan rapat bersama Kementerian Kesehatan RI guna membahas hal tersebut.
“Ada tiga fakultas kedokteran yang sudah lebih dulu mempunyai SP1 (program studi spesialis) yah tidak apa-apa. Kita coba ini terus agar kita hidupkan juga di fakultas kedokteran lainnya. Beberapa kali kami bertemu dengan pihak Kemenkes pun mengingatkan ayo kita mengaktifkan kembali akademik atau sistem ini, bahkan dalam minggu depan ini hari Selasa kami ada pertemuan di Jakarta,” ungkapnya. (rnc04)
Ikuti berita terkini dan terlengkap di WhatsApp Channel RakyatNTT.com