Oleh Gulam Bahri
(Kordinator Milenial Paket Jeriko-Adinda)
MENJELANG Perhelatan Pemilihan Walikota (Pilwalkot) Kota Kupang yang tinggal beberapa bulan lagi. Bertebaran di sudut sudut Kota Kupang baliho-baliho pasangan calon. Dinamika politik yang begitu menarik di Kota Kupang yakni telah ditetapkannya 5 Pasangan Calon (Paslon) oleh KPU Kota Kupang. Hal ini menunjukkan Kupang sebagai kota yang heterogen juga termasuk konteks politiknya. Masing-masing telah melaksanakan strategi kampanyenya dengan menampilkan visi-misi dan jargon-jargon yang menarik.
Begitu juga pasangan calon Dr. Jefirstson Richset Riwu Kore dan Dr. Lusia Adinda Lebu Raya. Pasangan Jeriko-Adinda ini membawa spirit lanjutkan perubahan dengan jargonnya GASSS.
Jargon GASSS ini bukan tanpa makna. Tantangan Kota Kupang ke depan salah satunya ialah bonus demografi. Salah satu dampaknya akan terjadi ketidakseimbangan antara jumlah angkatan kerja dan jumlah ketersediaan lapangan kerja. Maka Paket Jeriko-Adinda menyiapkan proposal khusus untuk mengatasi masalah ini.
Gulam Bahri menjelaskan Gasss adalah ‘kata’ dalam dialog sehari-hari anak muda Kota Kupang diadopsi menjadi sebuah konsepsi besar. Gasss tidak berdiri tunggal sebagai satu kata tanpa makna. Gasss memiliki makna Gerakan aktif transformasi sosial ekonomi.
Dalam menghadapi bonus demografi, transformasi dalam bidang sosial dan ekonomi diperlukan dengan pendekatan kebijakan politik pemerintahan yang lebih reaktif adaptif menyesuaikan perkembangan teknologi. Hal ini tentunya sebagai konsepsi mempersiapkan Anak Muda Kota Kupang menjadi tulang punggung masa depan daerah dan juga menjadi tulang punggung dalam keluarga nya. Jeriko-Adinda menyiapkan Anak Muda Kota kupang sebagai generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045.
Sehingga dalam visi misi paket ini banyak program yang berkenaan dengan anak muda. Salah satu program konkritnya adalah menyediakan program pelatihan berkala untuk enterpreneurship muda dan bantuan juga modal usaha.
Banyak anak muda Kota Kupang yang ingin berusaha dengan mandiri sehingga pelatihan ini untuk merangsang ide mereka agar lebih matang. Selain itu, juga disiapkan modal usaha untuk menunjangnya.
Yang tidak kalah penting adalah dalam program ini akan juga menekankan peran media sosial dan juga teknologi untuk menunjangnya. Perkembangan teknologi dan juga pengaruh media sosial konversikan menjadi sebuah ekosistem bisnis. Peran pemerintah adalah menyiapkan hal ini dengan kebijakan yang tidak lagi konvensional atau kaku.
Jeriko-Adinda ingin memastikan mimpi setiap anak muda kota Kupang. Kupang harus menjadi Kota Yang Maju dengan kualitas masyarakat dan anak muda yang unggul dan berdaya saing.
Anak Muda dalam sudut pandang Jeriko-Adinda tidak sebatas menjadi ceruk pemilih yang menentukan kemenangan politik tapi lebih dari pada itu komitmen Jeriko-Adinda bahwa anak muda Kota Kupang harus menjadi pelopor utama pembangunan daerah. Ini semua harus di-design secara komprehensif.
Dalam dinamika yang berkembang hari ini GASSS telah menjadi sebuah spirit besar. Menjadi sebuah gelombang besar mewujudkan mimpi anak muda untuk terus melanjutkan perubahan dan melanjutkan mimpi kita sebagai anak muda Kota Kupang.
Mewujudkan Kupang Kota Maju menuju Indonesia Emas 2045 tidak hanya sebatas pepesan kosong. Tapi menjadi sebuah grand design, sinergitas program Pemerintah Pusat dalam konteks pembangunan sumber daya manusia,pembangunan infrastruktur, pemberdayaan masyarakat dan juga pelayanan publik. Sehingga hal ini juga mempertegas peran daerah sebagai penopang pembangunan nasional. (*)
Ikuti berita terkini dan terlengkap di WhatsApp Channel RakyatNTT.com