oleh

Grab dan Emtek Targetkan Percepatan Digitalisasi UMKM di Kupang Melalui Program Kota Masa Depan

Kupang, RNC – Grab, Emtek dan Bukalapak meluncurkan Kota Masa Depan (Kolaborasi Nyata Untuk Masa Depan); program akselerator ekstensif yang menargetkan UMKM di kota-kota kecil di seluruh Indonesia yang berfokus pada tiga prioritas, yakni Vaksinasi, Adopsi Platform Digital [onboarding ke aplikasi Grab dan Bukalapak] dan Pemberdayaan UMKM melalui pelatihan dan pendampingan untuk pengembangan usaha melalui teknologi digital.

Dimulai di Kupang, Nusa Tenggara Timur dan akan berlanjut secara bertahap di Solo, Gowa, Malang dan Pekanbaru hingga akhir Desember 2021, program Kota Masa Depan menargetkan 10,000 UMKM.

Kesehatan merupakan pondasi ekonomi dan masyarakat, untuk itu program Kota Masa Depan memberikan perhatian khusus kepada UMKM dengan menyediakan fasilitas vaksinasi keliling untuk pedagang di pasar-pasar tradisional. Selain itu, Grab bekerja sama dengan Benihbaik.com, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Pusat, serta Oxygen for Indonesia memberikan donasi 1 (satu) unit oxygen generator kepada RSUD Prof. Dr. W. Z.
Johannes Kota Kupang untuk penanganan medis COVID-19 di provinsi Nusa Tenggara Timur.

Penyerahan donasi diberikan secara simbolis oleh Halim Wijaya, Director of East Indonesia, Grab Indonesia dan diterima oleh Wakil Wali Kota Kupang, dr. Hermanus Man. “Kami mengapresiasi inisiatif Grab, Emtek dan Bukalapak dalam mendukung upaya Pemerintah Daerah Kupang menyelenggarakan vaksinasi, khususnya bagi para pedagang kecil, serta merangkul UMKM ke dalam ekosistem ekonomi digital. Saya berharap dengan percepatan digitalisasi oleh program Kota Masa Depan ini, para pedagang kecil dan UMKM dapat meningkatkan skala bisnis dan memasarkan produk-produk unggulan Kupang ke lebih banyak konsumen di Indonesia,” ujar dr. Hermanus Man, Wakil Wali Kota Kupang.

Halim Wijaya, Director of East Indonesia, Grab Indonesia, menyampaikan “Program Kota Masa Depan menjangkau lebih banyak lagi pelaku usaha yang belum terlayani. Kami percaya masa depan besar ada di kota-kota kecil, dimana wilayah seperti Kabupaten Kupang yang memiliki lebih dari 40.000 1 UMKM dan 500 UMKM diantaranya ada di kota ini, dengan produk-produk unggulannya.”

grab
Claudia Novella salah satu UMKM pemilik usaha kuliner Duh Endul yang turut mengajak para pelaku
usaha kecil di Kupang untuk segera go-digital dalam menjalankan usahanya melalui program Kota
Masa Depan (14/10). (Foto: Ist).

Claudia Novella yang merupakan salah satu pelaku UMKM di Kupang mengutarakan antusiasmenya terhadap program Kota Masa Depan. “Vaksinasi merupakan hal yang sangat penting bagi kami para pedagang dan pelaku UMKM, sehingga kami dapat menjalankan usaha dengan aman. Kami juga sangat antusias untuk mengikuti program pendampingan dan pelatihan teknologi digital. Saya berharap melalui program Kota Masa Depan ini, kami dapat memanfaatkan teknologi digital untuk mengembangkan usaha dan menjangkau lebih banyak konsumen. Terima kasih kepada Grab, Emtek, dan Bukalapak yang sudah turut mendukung kami untuk dapat berjuang di masa sulit ini.”

Grab, Emtek dan Bukalapak memulai program akselerator #KotaMasaDepan melalui pendaftaran yang dibuka pada 14 – 21 Oktober 2021. UMKM terpilih akan memperoleh:

● Pelatihan khusus tentang pengelolaan bisnis yang dimentori Grab dan Bukalapak

● Pendampingan gratis selama 1 bulan dari sisi desain, pengemasan, hingga pemasaran melalui media sosial dan influencer

● Iklan gratis di platform Grab dan Bukalapak

● 5 UMKM terpilih akan mendapat publikasi di jaringan media Emtek Group

Grab, Emtek dan Bukalapak telah mengumumkan kolaborasi strategisnya pada bulan Juli yang lalu dalam rangka menggabungkan kekuatan superapp Grab dengan portofolio bisnis media, all-commerce, dan content production dari Emtek Group serta keunggulan all-commerce Bukalapak.

Penggabungan kekuatan inti Grab (platform layanan on-demand dan keuangan) dan Emtek Group (bisnis media, e-commerce, dan layanan kesehatan) serta all-commerce Bukalapak bersama dengan Pemerintah Pusat dan Daerah, hadir di tengah-tengah masyarakat, di pasar tradisional, merangkul pedagang kecil, termasuk pedagang lanjut usia dan penyandang disabilitas, serta menjangkau lebih banyak lagi pelaku usaha yang belum terlayani. Hal tersebut penting dilakukan karena masa depan besar ada di kota kecil.

(*/rnc)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *