Gubernur Laiskodat Puji Jalan di Mabar, tapi ‘Menderita’ saat Masuk Wilayah Manggarai

Headline, Manggaraidibaca 2,512 kali

Ruteng, RNC – Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat menyampaikan pujian terhadap kemajuan infrastruktur jalan di Kabupaten Manggarai Barat. Sebaliknya, Gubernur mengaku ketika sampai di Manggarai baru ada masalah.

“Kalau Manggarai Barat, Labuan Bajo itu jalannya hotmix semua. Kalau jalan itu saya tidur pulas. Begitu masuk di perbatasan (Manggarai), saya merasakan penderitaan lahir batin di situ,” ungkap Gubernur saat pembukaan sambutan di SMAK St. Gregorius Reok, Kecamatan Reok, Kabupaten Manggarai, Senin (15/5/2023).

Pengakuan penderitaan lahir batin yang disampaikan oleh Gubernur VBL, bukan tanpa alasan. Dalam kunjungan kerja kali ini, ia datang di Kajong guna membagi bibit hortikultura untuk masyarakat setempat.

Gubernur VBL masuk wilayah Manggarai melalui jalur utara Noa-Kendidi. Mobil orang nomor satu NTT itu melewati Sambor dan Tureng, Desa Nggalak sebelum masuk ke Desa Kajong. Jalan itu merupakan merupakan titik terparah jalan milik Pemerintah Provinsi NTT di Manggarai.

Beberapa waktu lalu, warga setempat sempat menanam pisang untuk menyita perhatian pemerintah. Setelah aksi warga, kemudian Bupati Manggarai,  Herybertus G. L. Nabit turun dan melakukan penanganan sementara dengan menyusun batu dan menerima agregat.

Harapan Warga terhadap Gubernur Laiskodat

Kondisi jalan Provinsi NTT sepanjang 44 km yang melintasi Kecamatan Reok dan Reok Barat di wilayah utara Kabupaten Manggarai kian tahun semakin memburuk. Beberapa sebelum kedatangan Gubernur Laiskodat, warga memperbaiki jalan ini dengan menimbun agregat agar bisa dilalui kendaraan milik gubernur dan rombongan.

Jalan ini sudah pernah diaspal namun kondisinya rusak sejak belasan tahun lalu. Kini aspal tak lagi membekas, yang tersisa hanya lapisan batu dan agregat tanah berbatu untuk penanganan darurat.

Saat kemarau, masih ada kendaraan yang lalu lalang. Namun saat musim hujan tiba, hanya kendaraan jenis tertentu yang bisa melintas. Itu pun, untuk sekali perjalanan, harus menghabiskan waktu hingga dua hari untuk melewatinya.

Warga berharap, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, yang baru pertama kali berkunjung ke wilayah ini, meninggalkan jejak pembangunan dengan memperbaiki jalan ini.

Sementara itu mobil rombongan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, tampak kesulitan melintasi jalan yang rusak. Ia melakukan kunjungannya yang pertama ke wilayah ini untuk melihat langsung kondisi infrastruktur yang menjadi kewenangannya dan mendengarkan aspirasi masyarakat.

Data yang dihimpun RakyatNTT.com, sejak awal dirinya memimpin NTT, total jalan provinsi yang rusak parah mencapai 1.500 kilometer. Hingga saat ini, pihaknya sudah memperbaiki 1.000 kilometer, masih tersisa 500 kilometer, termasuk 49 kilometer di wilayah ini yang belum diperbaiki.

Gubernur pernah menjanjikan untuk menuntaskan seluruh jalan rusak hingga 2022. Namun target tersebut terbentur dengan ketersediaan anggaran yang terbatas. Ia juga memastikan bahwa jalan yang ia lalui ini segera diperbaiki meski tidak menjanjikan penanganan hingga tuntas karena harus disesuaikan dengan ketersediaan anggaran.

“Kita bangun. Kasian masyarakat. (Kapan?) Sudah anggarkan. (Terkait janji segera tuntaskan?) Janji ya tapi atur uangnya kan nggak gampang. Namanya juga kita persiapkan anggaran, tidak sesederhana itu. (Berapa kilometer?) Kita lihat anggarannya. (Kira-kira tuntas kapan nih?) Ada uang ya tuntas, kalau tidak ada uang ya tunggu,” kata Gubernur Laiskodat saat ditanya wartawan terkait jalan itu. (rnc23)

Reporter: Arlan

Editor: Semy Rudyard H. Balukh

Dapatkan update informasi setiap hari dari RakyatNTT.com dengan mendownload Apps https://rakyatntt.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *