oleh

Harga Ayam Pedaging di Kupang ‘Terbang’ Tinggi

Kupang, RNC – Harga ayam pedaging di Pasar Kasih Naikoten, Kota Kupang, naik drastis. Kondisi ini diakibatkan stok ayam yang menurun sejak terjadinya bencana seroja pada awal April lalu.

Pantauan RakyatNTT.com, Jumat (21/5/2021) petang, sejumlah pedagang menjual beberapa jenis ayam hidup, yakni ayam petelur yang tidak lagi produktif, ayam potong (pedaging) dan ayam kampung. Khusus ayam pedaging, stok di sejumlah kandang milik pedagang yang biasanya banyak, kini berkurang drastis. Bahkan ada kandang yang kosong.

Harga ayam pedaging yang sebelumnya berkisar hanya Rp 55 ribu-Rp 70 ribu, kini naik menjadi Rp 80 ribu-Rp110 ribu.

Saat diwawancarai, salah satu pedagang yang enggan menyebutkan namanya, menyampaikan bahwa pasca badai seroja, stok ayam yang diterima akhir-akhir ini menurun drastis. Hal ini dikarenakan banyak kandang milik peternak hancur akibat badai seroja. Termasuk kandang ayam milik salah satu perusahaan suplier di Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang.

“Banyak kandang ayam yang hancur sehingga stok ayam berkurang dan harganya pun ikut terimbas,” ungkapnya.

Ia menyebutkan, pasca bencana seroja harga ayam pedaging saat ditimbang di kandang bisa mencapai Rp 20 ribu per kilogram. Dengan demikian pedagang harus bisa menghitung antara modal untuk menentukan harga di pasar.

Berbeda dengan ayam pedaging, ayam petelur yang telah habis masa produksi atau ayam afker justru lebih laris, walaupun harganya mencapai Rp 110 ribu per ekor. Menurut salah satu pedagang, Hengky Kota, harga ayam petelur ini tidak mengalami kenaikan setiap tahunnya, walaupun memasuki hari raya.

“Tidak pernah naik harganya. Saat ini harga ayam potong lagi naik, sehingga orang lebih berminat ke ayam begini (ayam petelur, red),” katanya.

Hengky menambahkan, akibat harga ayam pedaging meningkat, saat ini ayam petelur makin banyak dipesan oleh berbagai rumah makan di Kota Kupang. (rnc22)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *