Kupang, RNC – Dalam rangka memperingati Hari Lahir Nahdlatul Ulama (Harlah NU) ke-96, Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PWNU NTT mengadakan Sarasehan dan Diskusi Publik, di Ballroom Hotel Kristal Kupang, Kamis (17/2/2022). Demikian Siaran Pers Pemerintah Kota Kupang yang diterima RakyatNTT.com, Sabtu (19/2/2022).
Acara yang mengusung tema: “Tantangan dan Peluang Pembangunan Kota Kupang Menuju Kota Pariwisata” tersebut, dihadiri sejumlah narasumber seperti Walikota Kupang, Dr. Jefirstson R. Riwu Kore, MM, MH, Akademisi, Prof. Ir. Fredrik L. Benu, M.Si, Ph.D, Wakil Ketua Komisi V DPRD NTT, H. Ir. Mohammad Ansor, Pakar Gender, Prof. Dr. Mien Ratoe Oedjoe, M.Pd, serta Perwakilan PWNU NTT, KH. Drs. Abdul M. Hadi, M.Ag.
Dalam paparannya, Walikota Jeriko menyampaikan beberapa program pemerintah dalam mendukung dan memajukan pembangunan di Kota Kupang. Tujuan utama pembangunan, kata Jeriko, adalah peningkatan ekonomi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat. Di samping itu, Kota kupang sebagai “kota singgah” dan penghubung ke daerah lain, dengan destinasi wisata di NTT, perlu menjaga karakter atau image sebagai ibukota, dengan penataan taman dan infrastruktur yang baik.
Diakuinya, dalam upayanya membangun Kota Kupang, banyak kendala yang ditemui diawal kepemimpinannya. Diantaranya, penataan infrastruktur yang masih belum tertata baik, serta dana yang sangat terbatas. Sehingga, dirinya bertekad agar Pemkot Kupang tidak hanya berharap pada PAD saja, namun memerlukan bantuan Pemerintah Pusat.
Beberapa contoh bantuan Pemerintah Pusat yang telah dikerjakan, kata Jeriko, antara lain penataan taman kota dan lampu jalan, guna mempercantik wajah Kota Kupang. Sehingga nantinya mampu mendukung kota menjadi destinasi wisata yang memiliki karakteristik tersendiri, dan nyaman bagi aktivitas warganya.
Selain itu, saat ini Pemkot Kupang fokus memenuhi kebutuhan warga akan air bersih, melalui pembangunan SPAM Kali Dendeng, yang juga dibantu dari Pemerintah Pusat. Diharapkan, SPAM ini dapat membantu meningkatkan ketersediaan air bersih, yang dirasa saat ini masih kurang. Walikota Jeriko menambahkan, saat ini Pemkot Kupang sedang memperjuangkan sebuah bendungan di wilayah Kota Kupang, yang diharapkan mampu menambah ketersediaan air bersih bagi seluruh masyarakat Kota Kupang.
Walikota Jeriko menyampaikan terima kasih atas dukungan masyarakat, dan juga organisasi keagamaan seperti NU, yang senantiasa mendukung pemerintah, terutama dalam menjaga kesejukan toleransi umat beragama di Kota Kupang. Menurutnya, tanpa adanya toleransi, tentunya keberlanjutan pembangunan akan terhambat seberapa pun upaya pemerintah untuk mewujudkannya.
Ia menilai peran organisasi seperti Nahdlatul Ulama, sangatlah penting untuk menjaga keseimbangan tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara, mengingat sejak awal berdirinya hingga saat ini, NU telah berkontribusi dalam pembangunan dan merupakan salah satu organisasi yang memiliki pengaruh kuat serta basis umat yang tersebar di wilayah Indonesia.
Sementara Ketua Panitia, Ma’ruf Ishak Ola, dalam laporannya menyampaikan, Lakpesdam PWNU NTT memiliki kepedulian terhadap kehidupan perekonomian masyarakat, untuk pembangunan Kota Kupang dalam mewujudkan kota pariwisata di NTT. Kota Kupang saat ini mulai terlihat indah, karena sedang ditata sedemikian rupa, untuk menjadi kota pariwisata. (*/rnc)