oleh

HUT Ke-48, DPA GBI Sumbang 50 Kantong Darah

Kupang, RNC – Departemen Pemuda dan Anak Provinsi Nusa Tenggara Timur Gereja Bethel Indonesia bersama Palang Merah Indonesia menggelar aksi donor darah dalam rangka HUT ke-48 DPA GBI di Sekratariat Badan Pengurus Daerah GBI NTT, Sabtu (07/09/2019).

Kegiatan sosial yang berlangsung pada pukul 07.00 hingga 12.00 itu mengikutsertakan pengurus dan anggota DPA GBI Wilayah Kota Kupang, Kupang Barat, Kupang Timur dan Amarasi.

Ketua BPD GBI NTT, Pdt. Kirenius Bole mengatakan yang dilakukan anak-anak muda ini adalah wujud dari aplikasi firman Tuhan terkait kepedulian sesama manusia yang tercatat dalam Injil yakni “Kasihilah sesamamu manusia, seperti dirimu sendiri.” “Ini sebagai bentuk kerinduan berbagi kasih kepada sesama, juga sebagai aplikasi Injil tentang kasih,” katanya.

Menurutnya, event ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka HUT GBI di seluruh Indonesia. “Kegiatan ini diketahui pengurus di seluruh dunia, karena kami tergabung dalam majelis pekerja lengkap, dimana semua ketua di daerah, maupun luar negeri menyelenggarakan aksi sosial yang sama,” ujar Pdt. Kiren yang juga Gembala Jemaat GBI Sesawi Oebufu Lai.

Ketua DPA GBI NTT Eman Kase mengatakan aksi ini dilaksanakan untuk menanggulangi kemungkinan terjadi krisis darah di NTT.  Eman mengatakan DPA GBI harus peduli dengan kepentingan sosial. Penting sekali untuk melihat dan berupaya mencari solusi terbaik serta terlibat dalam pencegahan setiap masalah kemanusiaan yang dihadapi. “DPA tidak hanya harus berdoa, tetapi harus peduli kesejahteraan kota, dan salah satu kegiatan yang kita langsungkan adalah donor darah,” ungkap Eman.

Staf PMI NTT, Lucia Junita Desa mengatakan dari aksi tersebut terkumpul 50 kantong darah. Ini lebih besar dari target 20 kantong darah. Dirinya menambahkan, aksi kemanusiaan seperti ini sangat bagus karena dapat membantu mengatasi kurangnya ketersediaan darah. “Kalau pemakaian darah itu dalam satu bulan itu bisa mencapai 1.300 kantong, namun dari ketersediaan juga kurang. Jadi kurangnya orang yang mau mendonor,” tandas Lucia. (rnc04)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar