Kupang, RNC – Minggu (10/1/2021) kemarin, Ruang IGD Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kupang ditutup sementara. Namun mulai Senin (11/1/2021) pelayanan di IGD kembali normal.
Kepada RakyatNTT.com, di Balai Kota, Senin (11/1/2021), Wakil Wali Kota Kupang, dr. Hermanus Man menjelaskan ruang IGD ditutup sementara hanya pada hari Minggu kemarin. Penutupan dilakukan untuk mengoptimalkan pelayanan terhadap pasien reaktif serta memperkuat formasi tenaga kesehatan (Nakes) di rumah sakit itu.
Ia mengatakan, sebagai pimpinan daerah ia telah menindaklanjuti instruksi Wali Kota Jefri Riwu Kore untuk meningkatkan kualitas pelayanan Nakes. Untuk pasien yang ditangani pun harus tetap mengikuti protokol covid-19.
“Saya sudah perintahkan Sekda agar segera menyampaikan ke rumah sakit agar ekstra fooding kepada para petugas, sehingga walaupun 24 Jam mereka tetap diberikan kesehatan dan kekuatan,” ucapnya.
Ia mengatakan, apabila ada nakes yang terkonfirmasi positif, maka pihak rumah sakit memberikan waktu untuk ditangani sesuai protap. “Kalau ada pun yah tetap kita rumahkan untuk isolasi mandiri, tetapi gizi daya tahan tetap diutamakan,” ungkap Herman.
BACA JUGA: Pasien Suspect Covid-19 Melonjak, IGD RS SK Lerik Ditutup Sementara, Dibuka Kembali Besok
Hal yang sama juga disampaikan Direktris RSUD SK Lerik, dr. Marselina Halek. Ia mengatakan pemetaan formasi tim nakes untuk menangani pasien suspect dan positif Covid-19 di rumah sakit itu sudah ditingkatkan, seperti RS lainnya. Pasalnya, ada Nakes yang kelelahan dan tidak bisa menjalankan tugas.
Ia juga menjelaskan tentang informasi ada Nakes yang terkonfirmasi positif covid-19. Ia membenarkan informasi tersebut. Menurutnya, sesuai penelusuran Satgas, Nakes tersebut terpapar di luar daerah dan bukan akibat pelayanan dalam rumah sakit.
Terkait 1 nakes positif telah dilakukan penelusuran terhadap semua nakes, sehingga dengan sendirinya ada jedah operasi 1 hari. dr. Lili-sapaan akrab Direktris RS SK Lerik, menjelaskan pelayanan rumah sakit telah dibuka kembali dan dipastikan tetap dalam kondisi aman.
“Nah, memang ini saya bilang bagian dari risiko yah, kita tidak minta covid-19 ini datang pada kita, namun ini tantangan bagi semua petugas kesehatan. Kami minta tolong supaya masyarakat bantu juga yah, kalau tambah banyak juga kita akan kelelahan,” pungkasnya. (rnc04)