Ini Kisah Dua Mahasiswa UI yang jadi Relawan Tangani Pasien COVID-19

Humaniora, Lifestyledibaca 208 kali

Jakarta, RNC – Sri Agustin Tabara, mahasiswa Magister Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) dan Sofina Izzah, mahasiswa Program Profesi Ners FIK UI adalah dua dari 105 mahasiswa FIK UI yang terjun langsung menjadi relawan menangani pasien COVID-19 di sejumlah rumah sakit. Salah satunya Rumah Sakit UI (RSUI).

Sri menuturkan, ia mendapat informasi bahwa RSUI membuka panggilan menjadi volunteer. Ia pun mendaftarkan diri melalui Pusat Krisis FIK UI. Ia menempuh sejumlah tahapan seperti seleksi administrasi, wawancara yang dilakukan secara online, serta skrining kesehatan.

Menurut dia, menjadi relawan di situasi pandemi ini merupakan sebuah panggilan negara yang wajib dilakukan, khususnya dia yang adalah seorang perawat. “Saya sangat terbebani ketika melihat meningkatnya kebutuhan tenaga medis dan tenaga kesehatan karena pasien terus bertambah dari hari ke hari,” ujarnya.

Soal mengatur jadwal antara menjadi relawan dan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang sedang dijalani, Sri menuturkan, sejauh ini belum mengalami kendala berarti, saat harus berkuliah sambil menjadi relawan.
FIK UI sendiri membebastugaskan mahasiswa berpartisipasi dalam kuliah online saat menjadi relawan, namun untuk tugas-tugas tetap dapat dikerjakan di saat free.

Dalam seminggu, Sri bekerja selama 5-6 hari kerja dimana per harinya menjalani satu shift. Shift kerja terbagi dalam tiga yaitu, shift pagi dan shift siang masing-masing sebanyak 7 jam, dan shift malam sebanyak 12 jam.

Sri, yang telah bergabung menjadi relawan sejak 6 April 2020, ditempatkan di Ruang Intensive Care Unit (ICU) COVID-19 yang langsung berhadapan dengan pasien. Tugas Sri saat ini menjadi rekan kerja para perawat RSUI dalam memberikan perhatian kepada pasien dan membantu memenuhi segala kebutuhan pasien.

Baca Juga:  Saleh Husin Diwisuda Bersama Ribuan Wisudawan Universitas Indonesia

Bagi Sri, pengalaman paling berkesan selama bekerja sebagai relawan adalah melihat keadaan umum pasien yang semakin hari semakin baik. Sri juga merasa bangga ketika memperoleh dukungan dari keluarga pasien maupun masyarakat.

“Hal tersebut merupakan ‘vitamin C’ bagi saya dan tenaga kesehatan serta tenaga medis lainnya. Juga merupakan sumber kekuatan dalam memberikan pelayanan yang terbaik,” ujar Sri.

Sri berpesan agar masyarakat tetap menjaga kesehatan dan tidak memandang remeh virus COVID-19 ini. Juga, selalu menerapkan PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat) seperti mencuci tangan dengan benar dan bersih, menjalankan social distancing, selalu menggunakan masker ketika keluar rumah, dan usahakan tetap di rumah saja. “Saya berharap agar stigma negatif terhadap pasien COVID-19, tenaga kesehatan serta tenaga medis dapat berhenti pula,” kata Sri.

Kisah Sofina juga tidak jauh berbeda dari Sri. Ia mendaftarkan diri sebagai relawan ketika mengetahui RSUI membuka panggilan sebagai volunteers. Ia sudah bertugas sebagai relawan perawat di RSUI sejak 1 April 2020. Sofina menganggap menjadi perawat dalam masa pandemi ini adalah sebuah tindakan kepahlawanan bagi bangsa. Saat ini Sofina juga ditempatkan di ICU RSUI yang berhadapan langsung dengan pasien COVID-19.
“Tidak ada kekhawatiran dalam menangani pasien COVID-19, mengingat kami telah diperlengkapi Alat Pelindung Diri (APD),” kata dia.

Menurutnya, ia memperoleh shift kerja sebanyak delapan jam, dengan pembagian, sebanyak empat jam pertama bertugas di ruangan isolasi merawat pasien dengan APD lengkap, lalu setelah itu melepas APD, mandi, makan lalu melanjutkan sisa waktu yang ada untuk membantu tindakan yg bersifat administratif seperti laporan pasien bersama para perawat RSUI.

Sesuai dengan arahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Depok, RSUI merupakan rumah sakit yang didedikasikan untuk menangani pasien COVID-19 khususnya di wilayah Kota Depok. Untuk itu, RSUI membuka pendaftaran tenaga relawan dalam rangka penanganan pandemi COVID-19.

Baca Juga:  Saleh Husin Diwisuda Bersama Ribuan Wisudawan Universitas Indonesia

Pendaftaran relawan terbuka untuk umum dan dilakukan secara online melalui laman resmi RSUI ataupun melalui pusat-pusat krisis yang bekerja sama dengan UI. Selain menempuh tahapan seleksi dan skrining kesehatan – termasuk rapid test COVID-19.

Para calon relawan juga akan dibekali orientasi berupa pengenalan RSUI, pelatihan penanganan kasus COVID-19, dan pembagian tugas sesuai pengalaman kerja sebelumnya atau sesuai posisi yang dipilih.

Rektor UI Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D mengapresiasi aksi nyata yang dilakukan para mahasiswa UI di tengah pandemi COVID-19. Para mahasiswa UI telah mengamalkan bidang keilmuan yang selama ini ditempuh semasa perkuliahan dan ini merupakan sebuah tindakan terpuji. Prof. Ari juga mengimbau agar para mahasiswa tetap menjaga kesehatan, selalu memberi kabar kepada keluarga,dan senantiasa bersemangat.

“Diharapkan gerakan ini mampu memotivasi mahasiswa lainnya sebangsa dan setanah air untuk bersama-sama bergotong-royong memberikan kontribusi secara sukarela bagi masyarakat demi memerangi pandemi ini,” kata Prof. Ari. (*/rnc)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *