oleh

Inspirasi: Pondok Sekang Berdikari yang Mencoba Bertahan di Masa Sulit

Mbay, RNC – Pandemi Covid-19 masih terus menggerogoti kehidupan masyarakat. Tak terkecuali kalangan UMKM. Banyak yang sudah gulung tikar. Ada yang mencoba bertahan seraya berharap masa sulit ini cepat terlewati.

Pondok Sekang Berdikari, sebuah rumah makan bernuansa alam yang dibangun sejak 2020 hingga saat ini, masih terus bersabar menanti berlalunya pandemi. Lokasinya tepat berada di pusat Kota Mbay, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo.

Pondok ini sejak didirikan memang mayoritas pengunjungnya adalah para pekerja dan anak-anak muda. Namun seiring pandemi yang berkepanjangan, pondok yang terbuat dari bambu ini mulai sepi. Hanya segelintir orang yang sesekali mampir.

Pemilik Pondok “Sekang Berdikari” adalah seorang wanita muda. Veronika Aja namanya. Kepada RakyatNTT.com, Sabtu (20/2/2021), Vhera-sapaan akrabnya menceritakan kisahnya sejak awal berjualan hingga harus menghadapi tantangan di tengah pandemi saat ini.

BACA JUGA: Menderita Kelainan Jantung, Bayi Mungil Ini Butuh Uluran Tangan

“Di warung ini sebelum pandemi pendapatan saya tiap bulannya bisa sampai dengan dua jutaan. Bahkan lebih. Itu hitungan kotornya. Saya biasa menyiapkan makanan siap saji seperti ikan bakar, ikan kuah, ayam geprek dan nasi goreng. Untuk brandnya itu Nakeng Lebu (Daging Domba) yang paling diminati masyarakat Mbay pada umumnya. Biasanya hari Sabtu itu hari pasar, jadi pengunjungnya ramai yang datang makan di sini,” cerita Vhera.

warkop
Pondok Sekang Berdikari

Pondok ini dibangun dengan modal seadanya. Mantan Ketua PMKRI Cabang Kupang ini bahkan mendapat cibiran dari orang-orang terdekatnya. “Bagi saya cibiran itu memotivasi saya untuk terus maju. Meskipun saya lulusan S2 Manajemen di Universitas Kristen Indonesia Jakarta, hal itu membuat saya untuk tetap tegar dan maju,” kata Vhera.

Wanita kelahiran Kampung Enek, Kabupaten Nagekeo, ini harus membagi waktunya di tengah pandemi yang belum berakhir dengan tetap berjualan untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Ia mengaku tetap semangat seraya berharap masa sulit ini cepat berlalu.

“Banyak sih yang pernah bilang buat apa kamu kerja di tempat itu? Saya hanya bilang ini bukan pencitraan. Meskipun saya ada di salah satu partai, tapi hal itu tidak menjamin saya untuk mencari popularitas untuk mendapatkan dukungan. Bukan itu,” kata Vhera.

Wanita yang bercita-cita ingin menjadi pengusaha sukses ini bertekad untuk membuat warung yang menyajikan pangan lokal. Salah satunya jagung bose menjadi primadona di tengah pandemi ini.

BACA JUGA: Di Riung, Guru dan Pelajar Berburu Sinyal Sampai ke Bukit Watu Zape

“Itu cita-cita saya dari kecil. Hari ini belum berhasil, namun tekad dan semangat serta dukungan dari kerabat membuat saya tetap bertahan,” kata pengajar di salah satu perguruan tinggi di Nagekeo ini.

Sosok muda yang pernah menjadi calon Anggota DPRD Nagekeo Periode 2019-2024 dari Partai Nasdem ini mengajak para pemuda untuk harus berani terjun ke dunia usaha. “Anak muda kita sekarang banyak yang mau berwirausaha, namun yang ada di pikiran mereka adalah uang dan uang. Bukan itu, tetapi keberanian, niat, tekad dan semangat yang tinggi. Intinya jangan malu. Tidak harus modal yang banyak, yang terpenting tanggung jawab untuk memulai yang paling kecil dulu,” katanya.

Ia juga berharap pandemi ini berakhir agar usaha bisa lancar kembali seperti sediakala. “Kita doakan mudah-mudahan pandemi ini segera berakhir,” kata Vhera. (rnc15)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *