Kupang, RNC – Kecelakaan maut di Pegunungan Arfak, Kabupaten Manokwari, Papua Barat meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat NTT. Di antara 18 korban meninggal tersebut, terdapat satu balita berusia 3 tahun. Jenazah anak dan ayahnya sudah kembali ke Belu, sedangkan ibunya masih dalam kondisi kritis di rumah sakit.
Pantauan RakyatNTT.com, Kamis (14/4/2022) siang, peti yang berisi jenazah balita tersebut saat dimasukkan ke mobil ambulance, keluarganya sontak menangis histeris.
Ketua Kerukunan Flobamora Papua Barat, Clinton Tallo yang mengantar 18 jenazah, kepada awak media, mengatakan balita tersebut juga bagian dari korban lakalantas di Kilometer 10 Pegunungan Arfak. Anak usia 3 tahun tersebut dibawa ayah dan ibunya untuk ikut dalam perjalanan menuju lokasi pertambangan yang akan dijadikan tempat tinggal dan lokasi kerja orang tuanya.
“Sekitar 10 orang masih sementara dirawat. Salah satunya seorang ibu yang kritis. Anaknya meninggal dan suaminya juga meninggal. Asalnya dari Atambua (Belu),” kata Clinton.
Ia menambahkan, kondisi terkahir ibu dari anak tersebut masih kritis karena mengalami pendarahan. Namun, atas koordinasi bersama sejumlah pihak di Papua Barat, sudah dilakukan transfusi darah. “Kebetulan Bapak Pangdam juga orang kita, sehingga donor darah sudah dapat dilakukan,” pungkasnya. (rnc04)