Kupang, RNC – Wali Kota Kupang Dr. Jefri Riwu Kore mengumumkan nama Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Lontar Bening yang baru, saat pers gathering di Resto Celebes, Kamis(19/12/2019) petang.
Johanes Silvester Otemoesoe atau yang akrab disapa Johny Ottemoesoe dipilih untuk menduduki kursi Direktur PDAM Kota Kupang yang lowong selama dua tahun terakhir. “Untuk Direktur PDAM adalah Pak Joni Oetemoesoe,” kata wali kota.
Johny Ottemoesoe merupakan mantan Direktur PDAM Tirta Lontar Kabupaten Kupang. Ia dipilih dari tiga kandidat yang diusulkan panitia seleksi. Tiga nama yang diusul kepad wali kota adalah Tris Talahatu dan Erasmus Djogo. Ketiganya sudah melalui seleksi administrasi, uji kelayakan dan kepatutan, termasuk ujian tulis dan presentasi makalah tentang rencana bisnis.
Plt. Sekretaris Daerah Kota Kupang Ir. Elvianus Wairata menyampaikan pelantikan Direktur PDAM dilaksanakan usai libur Natal dan Tahun Baru. “Nanti saya akan agendakan waktunya beliau. Paling tidak mungkin setelah masuk, karena pelantikan belum bisa dilaksanakan saat libur,” katanya.
Elly-sapaan karib Plt. Sekda, mengatakan direktur yang baru harus memecahkan persoalan air bersih yang dihadapi Kota Kupang saat ini. Termasuk harus menyukseskan master plan pembangunan infrastruktur air bersih saat ini. “Perlu menjalankan tugas perusahaan dengan terkoordinasi dan mampu menghadirkan tambahan pengelolaan sumber air baku yang ada,” kata Elly.
“Itu tanggung jawab dia yang cukup besar, dan bisa mencukupi seluruh kebutuhan ini. Karena Pak Wali selalu tegas, anda sebagai Direktur tentu orientasinya adalah pelayanan. Tentu pelayanan itu menjadi utama, bagaimana bisa menciptakan sumber-sumber air, dan bagaimana bisa mengelola secara baik untuk bisa memenuhi kecukupan air bagi masyarakat. Itu tantangan buat dia yang harus dia bisa jawab,” tegas Elly.
Ia juga mengatakan Pemkot memberikan kesempatan bagi Johny, apabila ingin melakukan rehab dalam sistem di PDAM, harus mengacu pada Peraturan daerah yang ada. Pasalnya PDAM Kota Kupang memiliki satu direktur saja karena sambungan rumah (SR) belum mencapai 30.000. Inilah tantangan yang dihadapi direktur baru.
“Kalau dia bisa meningkatkan sampai target itu maka sudah harus ada tiga direktur yang akan membantu. Nah itu dia sudah harus, sebuah kota dengan SR hanya 12.000 kurang dari 20.000, saya tantang dia apakah bisa melakukan perluasan menjadi 30.000 supaya wibawa bisa menjadi naik, dengan tiga direktur yang ada nanti,” pungkas Elly. (rnc04)