Kades Tebara jadi Pemateri “Pagelaran Desa Brilian”

Sumba Baratdibaca 396 kali

 

Waikabubak, RNC – Dalam rangka mendukung terciptanya desa tangguh melalui desa interaktif seputar Desa Brilian 2021. Kepala Desa (Kades) Tebara, Marthen Ragowino Bira, SS jadi pemateri pada “Pagelaran Desa Brilian” di Jakarta, Selasa (14/12/2021).

Informasi yang disampaikan Marthen kepada media ini, kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan optimisme kepemimpinan desa, untuk memulihkan ekonomi desa akibat pandemi, melalui informasi dan penjelasan isu – isu yang diperoleh dari narasumber berkompeten.

Selain itu, memberikan inspirasi atas insiatif yang dilakukan kades inisiatif, memberikan apresiasi kepada kades yang dinilai mampu mengimplementasikan kepemimpinan yang unggul dan semangat kalaborasi membangun potensi desa berbasis SDG’s Desa.

Dijelasan Marthen, desa wisata akan memberikan keuntungan berkali – kali lipat, karena selain memperkenalkan adat dan budaya masyarakat Desa Tebara, masyarakat juga dapat meningkatkan perekonomian melalui penjualan souvenir dan kuliner daerah setempat.

Selain itu, pasar desa menjadi tempat bagi masyarakat desa menjual hasil tanamannya. “Pandemi Covid 19 memberikan kepada kita semua pelajaran, bahwa jika pariwisata diterpa badai, maka kita perlu tetap menjaga buffer atau ketahanan lokal desa yakni nelayan, tani dan ternak). Karena sejatinya masyarakat desa memang bergerak di bidang tersebut. Tugas Desa Desa Inspiratif ini adalah untuk memberi inspirasi bagi desa desa tetangganya.

Dia berharap, regulasi Supra Desa tidak merenggut kedaulatan desa yang sudah digariskan UU Desa Nomor : 6 Tahun 2014, yaitu Recognisi (Hak Asal Usul) dan Subsidiaritas (Kewenangan Lokal Berskala Desa), karena yang paling mengerti kebutuhan masyarakat desa adalah mereka yang berada di desa, sehigga desa makin produktif dan mandiri dalam mengembangkan potensinya.

Yang perlu dilakukan stakeholder Supra Desa adalah pendampingan yang sehat dan berkelanjutan, bukan intervensi regulasi yang menyebabkan desa kehilangan marwahnya. Karena keputusan tertinggi di desa, ada pada masyarakat desa itu sendiri, lewat musyawarah desa. (*/rnc25)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *