Kupang, RNC – Kepala Dinas Sosial Kota Kupang, Lodowyk Djungu Lape mengatakan sembako bantuan Presiden RI untuk Kota Kupang sebanyak 5.000 paket. Pemkot Kupang pun mengambil kebijakan untuk membantu para mahasiswa luar daerah yang sementara studi di Kota Kupang.
Sayangnya, jumlahnya belum mencukupi. Pasalnya, nama-nama yang masuk ke Dinas Sosial jumlahnya mencapai 7.000 lebih. Pembagian bantuan ini pun sudah mulai dilakukan.
Kepada RakyatNTT.com, Jumat (29/5/2020), Lodowyk mengatakan sebelum dibagikan, Dinas Sosial menerima data dari berbagai organisasi dan kelompok mahasiswa. Proposal diajukan oleh masing-masing organisasi mahasiswa.
“Nah, sesuai arahan Wali Kota Kupang, ini disasarkan ke mahasiswa yang sementara berada di Kota Kupang,” kata Lodowyk.
Sementara itu, terkait pernyataan Ketua DPC GMKI Cabang Kupang, Ferdinand Umbu Tay Hambandima yang mengatakan pembagian sembako tidak sesuai dengan jumlah yang mereka usulkan yakni 932 orang, menurut Lodowyk, hal ini tidak benar.
“Karena begini, usulan GMKI itu bukan 932, tetapi 567 dan yang diakomodir itu 546,” ungkapnya.
Kemudian, menurut Lodowyk, dari usulan yang diajukan GMKI terdapat ketidakjelasan alamat, karena hanya tertera nama mahasiswa dan lembaga organisasi GMKI. Ada juga nama mahasiswa yang tidak beralamat di Kota Kupang.
Ia pun menyayangkan sikap Ketua DPC GMKI Kupang yang tak mau menyampaikan keluhan mereka langsung ke Dinas Sosial. Setelah diperiksa data tersebut tidak sesuai apa yang disampaikan oleh Ketua GMKI di berbagai media sebelumnya.
“(Data) Itu juga berupa flash, tidak ada hard copy-nya. Ada dua flash dengan total yang saya lihat itu keduanya 567,” ungkapnya.
Lodowyk menambahkan, data yang didapat tidak hanya GMKI, namun ada berbagai organisasi lain seperti PMKRI, HMI dan beberpa OKP lokal lainnya. Dari data yang terangkum, terdapat 7.000 nama mahasiswa. Jumlah ini melebihi kuota yakni 5.000 paket. “Tapi intinya kami mengakomodir, walaupun tidak 100 persen sesuai usulan itu,” ujarnya.
Lodowyk menjelaskan, terkait pembagian yang dilakukan di Gudang Logistik Dinsos Kota Kupang, dimaksudkan agar dapat dilakukan kontrol yang baik oleh pihak dinas sebagai eksekutor. “Dengan mengatur pembagian sembako, kan semua mahasiswa sudah mendapatkan surat pemberitahuannya. Jadi saya kira kita tetap memperhatikan protokol kesehatan,” jelasnya. (rnc04)