Ruteng, RNC – Anggota DPRD Manggarai, Ferdinandus Purnawan Naur, meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai memprioritaskan program pembangunan jaringan listrik di Desa Ladur, Desa Kentol dan Desa Riung, Kecamatan Cibal. Ketiga desa tersebut hingga saat ini belum mendapatkan aliran listrik.
Ferdy Naur mengungkapkan, hingga saat ini masih banyak kampung di Kabupaten Manggarai, yang belum diterangi listrik. Di Kecamatan Cibal, kata dia, ada beberapa desa seperti Desa Kentol, Desa Riung, Desa Ladur. Khusus di Desa Ladur, dari enam kampung yang ada, baru dua yang dialiri listrik. “Saya sudah berkoordinasi dengan bagian UP2K di Lawir Ruteng, dan UP3 di Kupang. Diminta agar tahun ini, desa – desa tersebut segera dialiri listrik,” kata Ferdy Naur, dalam Rapat Paripurna DPRD bersama Bupati Manggarai, Rabu (30/3/2022).
Ferdy Naur meminta Pemkab Manggarai, agar ikut serta mengkawal pembangunan jaringan listrik sampai pada proses pemasangan. “Desa Riung bahkan belum tersentuh listrik. Kita sudah lakukan komunikasi dengan pihak KULP (Kantor Unit Layanan Pelanggan), namun masalah mereka adalah anggaran,” ungkap Ferdy Naur.
Atas persoalan tersebut, dia lalu mendesak Pemkab Manggarai ikut terlibat dalam urusan penerangan itu, sehingga persoalan anggaran yang dihadapi PLN, bisa diatasi. “Sehingga harapan masyarakat Desa Riung dan Desa Ladur mendapatkan layanan listrik, bisa terwujud,” kata legislator asal Cibal itu.
Menanggapi hal itu, Bupati Manggarai, Herybertus G.L. Nabit menjelaskan, ada dua desa di Manggarai yang dialiri listrik tahun 2022. Dua desa itu adalah Desa Riung di Kecamatan Cibal, dan Desa Tado di Kecamatan Satarmese. “Kita berharap tahun ini sudah bisa selesai, meskipun PR kita masih banyak,” kata Bupati Herybertus.
Dia membeberkan, dalam data di PLN, hanya tertinggal dua desa yang belum teraliri listrik di Kabupaten Manggarai. Data tersebut berbeda dengan kondisi riil di lapangan, dimana masih banyak kampung di Manggarai yang belum dialiri listrik. “Pemkab Manggarai telah berkoordinasi dengan PLN, agar hitungan persentase aliran listrik di Kabupaten Manggarai, tidak dilihat dari skop desa, melainkan dihitung melalui jumlah dusun atau kampung. Sementara kita tahu, masih banyak kampung yang belum ada listriknya. Mungkin ini ada hubungannya dengan yang disampaikan,” kata Bupati Herybertus.
Dia menambahkan, saat ini pihaknya sedang melakukan penjajakan kerjasama dengan PLN. Kerjasama itu dalam bentuk sharing biaya. Dalam pengertian, APBD menyediakan sebagian material. Misalnya untuk di kampung – kampung, APBD menyiapkan pengadaan tiang. Sedangkan PLN menyediakan sisanya. “Hanya itu cara untuk mempercepat listrik sampai di kampung. Saya kira, kalau ada lampu hijau (kerjasama), maka kita mulai tahun depan,” tandas Bupati Herybertus. (rnc23)
Download aplikasi Android RakyatNTT.com sekarang untuk akses berita lebih mudah dan cepat, klik https://rakyatntt.com