Kupang, RNC – Misi Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dan wakilnya Josef Nae Soi untuk menyekolahkan anak-anak muda NTT ke luar negeri mulai terwujud dengan penandatanganan perjanjian kerja sama serta sosialisasi sistem pendidikan vokasi dan training industri di Aula El Tari Kantor Gubernur NTT, Rabu (16/8/2023) siang.
Pantauan RakyatNTT.com, hadir Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi, Ketua TP PKK NTT juga Ketua Dekranasda NTT, Julie Sutrisno Laiskodat, Direktur PT Mahakam Anargya Samagata, Doddy Primanda Kadarisman, Kepala Diaas P dan K NTT, Linus Lusi, Direktur Utama Bank NTT, Hary Alexander Riwu Kaho beserta ribuan siswa SMA dan SMK yang ada di Kota Kupang.
Penandatanganan kerja sama tersebut ditujukan untuk pendidikan sekolah unggulan provinsi, pembentukan program internasional, pendirian sekolah program internasional, persiapan studi internasional (S1, S2, S3), persiapan pelatihan vokasi internasional, pembiayaan bagi peserta program dan pemanfaatan layanan jasa bank lainnya.
Kadis P dan K NTT, Linus Lusi menyampaikan dalam kerja sama ini, ditargetkan ada sekitar 3.000 siswa lulusan SMA dan SMK se-NTT yang akan diberangkatkan untuk melanjutkan pendidikan sambil bekerja di Jerman. “Sampai saat ini sudah ada 150 calon mahasiswa dari target 3.000 orang yang sudah mendaftar dan mengikuti pelatihan bahasa Jerman,” sebutnya.
Direktur PT Mahakam Anargya Samagata, Doddy Primanda Kadarisman mengatakan perusahaan mereka adalah bentukan dari Yayasan Global Katalis yang beraktivitas di Jerman dan bergerak di sektor pendidikan dan sosial. Dikarenakan memiliki program pendidikan internasional dan sudah bekerja sama dengan 4 pemprov di Indonesia, maka untuk menjalankan kerja sama tersebut perlu didirikan PT Mahakam Anargya Samagata yang bergerak di Indonesia.
Ia menambahkan, dalam program pendidikan vokasi ini, para calon mahasiswa akan diberangkatkan ke Jerman untuk mengenyam pendidikan S1 sambil bekerja di berbagai sektor industri di Jerman. Pemerintah Jerman telah menerima niat baik dari Yayasan Global Katalis. Di bidang pendidikan Jerman sudah diakui dunia namun masalahnya saat ini adalah kurangnya tenaga kerja pada usia produktif.
Selain itu, Jerman akan memberlakukan pendidikan subsidi 100% dari pemerintahnya yang dimulai pada tahun 2024. Oleh karena itu, peluang pendidikan vokasi dan training industri sangat terbuka. Pemerintah Jerman membuka peluang secara luas bagi anak-anak NTT untuk kuliah dan bekerja di sektor industri di Jerman.
Dalam program ini, mahasiswa dari NTT akan diberangkatkan ke Jerman dan dibiayai oleh pemerintah daerah melalui Bank NTT. Selanjutnya mahasiswa akan mengikuti kuliah vokasi di kampus dan juga bekerja pada sektor industri di Jerman dan mendapatkan upah kerja mulai dari Rp19 juta sampai Rp30 juta per bulan.
“Kuliah vokasinya gratis dan training industrinya nanti peserta (mahasiswa) dibayar mulai dari 19 sampai 30 juta per bulannya. Ini program yang sangat unggul, dan sampai saat ini, ini program satu-satunya yang ada di Jerman,” jelasnya.
Direktur Utama Bank NTT, Hary Alexander Riwu Kaho mengatakan program untuk memberangkatkan siswa melanjutkan studi ke Jerman ini adalah startegi membangun daerah. Selain mereka akan bekerja di Jerman, akan ada pembentukan generasi global yang bakal membangun NTT. Dari studi di luar negeri dengan basis industri secara langsung bisa mengasah SDM NTT.
Dalam sesi wawancara usai penandatanganan kerja sama, Alex menambahkan ada sekitar 70 profesi akademik yang akan disasar oleh peserta pendidikam vokasi dan training industri ini. Keterlibatan Bank NTT adalah memberikan program perbankan yang bisa membiayai persiapan, keberangkatan hingga biaya 1 bulan pertama peserta berada di Jerman. “Kita di NTT memiliki potensi besar, nah yang menjadi kekurangan adalah SDM atau pengetahuan, teknologi dan wawasan,” ucapnya.
Dari program kerja sama ini, para peserta akan mendapatkan pendidikan sambil bekerja dan mendapatkan upah. Selain itu, ke depannya anak-anak NTT setelah kembali ke daerah bisa memberikan warna baru dalam pembangunan karena sudah memiliki pengalaman dan pengetahuan yang mumpuni semasa studi di Jerman. “Nah kita Bank NTT ikut serta di dalamnya. Apabila dalam hal ini ada siswa yang berkeinginan menjadi peserta namun terkendala biaya,” katanya.
Dijelaskan Bank NTT menyiapkan skim kredit dan sampai saat ini untuk kepesertaan itu membutuhkan biaya Rp9.700.000 sampai Rp15.000.000. Namun untuk hal itu, Yayasan Global Katalis juga sudah menempatkan dana jaminan ke Bank NTT. “Kita ada yang disebut skim kredit, sehingga nanti dia (pelajar) sudah di sana baru mencicil,” jelasnya. (rnc04)
Reporter: Rocky
Editor: Semy Rudyard H. Balukh
Dapatkan update informasi setiap hari dari RakyatNTT.com dengan mendownload Apps https://rakyatntt.com
I am really excited to heard about this so i wanna be support against new our generation keep on going for the next Bank Ntt you are the great ones now i am working at Cruise line in the world i have motivation to support our economic specially in Ntt program scholarship in foreign nice to be good for our Regeneration greetings tolerance🤝
Apa kah kami yg lulusan S1 ingin melanjutkan S2 bisa dapat daftar dalam program ini ?