oleh

Kerusakan di Rote Ndao Cukup Parah, Kerugian Mencapai Ratusan Miliar

Ba’a, RNC – Ribuan rumah, sekolah, pertokoan dan fasilitas umum di Kabupaten Rote Ndao rusak parah. Kerusakan hampir merata di 112 desa dan 7 kelurahan. Pemerintah Rote Ndao memperkirakan total nilai kerusakan mencapai Rp 100 miliar lebih.

Dilansir dari rotendaokab.go.id, angin kencang dan banjir sudah terjadi di Rote Ndao sejak Sabtu (3/4/2021) hingga Senin (5/4/2021).

Bupati Rote Ndao, Paulina Haning-Bullu, SE di Posko tanggap bencana Sangu Anin yang bertempat di Kantor Bupati Rote Ndao, Kamis (8/4/2021) mengatakan akibat badai yang terjadi selama 3 hari, berbagai kerusakan di 112 desa dan 7 kelurahan termasuk penduduk di Pulau Ndao, Nuse, Nusamanuk, Landu Thie dan Pulau Usu di Kabupaten Rote Ndao dengan total dampak kerusakan diperkirakan mencapai Rp 112.384.400.000.

Berdasarkan data sementara, terdapat 1.190 rumahh rusak dan 20.000 jiwa terdampak. Para korban tersebar di 119 desa/kelurahan. Selain itu, disebutkan, terdapat kerusakan pada lahan sawah di Rote Ndao mencapai 1.800 hektar. Total kerugian diperkirakan mencapai Rp 71.834.400.000.

Jumlah pengungsi yang terdampak bencana mencapai 1.000 orang yang tersebar di 7 desa. Para pengungsi ini tersebar di Desa Papela, Oelasin, Bebalain, Daudolu, Oesosole, Kelurahan Namodale dan Kelurahan Mokdale. Total kebutuhan pengungsi adalah sebesar Rp 2.000.000.000.

BACA JUGA: Sarai, Alor, Rote dan Kabupaten Kupang Juga Parah, Emi: Pemerintah Harus Perhatikan

Selain itu, terdapat lebih dari 200 unit perahu yang rusak dan hilang dengan nilai minimal masing-masing di atas Rp 100.000.000 per perahu. Total kerusakan hingga Rp 2.000.000.000. Di Pulau Ndao, kecamatan Ndao Nuse, hingga saat ini terdata 22 lampara yang hilang dengan prakiraan biaya mencapai Rp 1.650.000.000.

Tak hanya itu, dermaga di Ba’a juga rusak dan tidak dapat melayani kapal yang masuk ke Rote melalui pelabuhan Ba’a. Total kerugian mencapai Rp 25.000.000.000.

“Kerusakan yang tak terhitung pada fasilitas umum yang turut terdampak antara lain dermaga, jalan, jembatan, bangunan pemerintah, jaringan listrik dan jaringan telpon yang terputus, irigasi, pepohonan,” kata Bupati Paulina.

Untuk jaringan listrik sampai saat ini masih padam akibat kerusakan yang cukup parah pada jaringan kabel listrik hampir di seluruh wilayah Rote Ndao. Saat ini sedang dilakukan perbaikan oleh petugas PLN. Jaringan telepon dan internet juga belum stabil.

Lebih lanjut, Bupati mengatakan dalam rangka mempercepat penanganan dampak akibat bencana siklon Sanggu Anin ini, maka Pemerintah Kabupaten Rote Ndao telah mengambil beberapa langkah, yakni pada 3 April 2021, Pemerintah Kabupaten Rote Ndao telah menangani 672 pengungsi di Desa Papela, Kecamatan Rote Timur. Selain itu, pemerintah membagikan 22 karung beras dengan total 550 kg, 18 dos mie instan, 5 paket perlengkapan bayi, 5 liter minyak goreng, 10 kotak teh celup dan 4 buah terpal.

Selain itu, bupati mengatakan di Pulau Ndao stok beras sudah habis per 7 April 2021. Oleh karena itu, pada 8 April 2021 Pemerintah Kabupaten Rote Ndao membagikan 2 ton beras. Bulog juga sudah menyiapkan 25 ton dan 10 ton telah disiapkan untuk didistribusikan kepada masyarakat di Pulau Ndao melalui perahu. (*/rnc)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *