Kupang, RNC – Rabu (19/4/2023) malam hingga Kamis (20/4/2023) subuh, terjadi kericuhan di GOR Flobamor yang melebar ke beberapa area di Kota Kupang. Kerusuhan ini pun menimbulkan kerusakan yang tak sedikit.
Dalam aksi anarkis ini, sebanyak 3 anggota Polda NTT mengalami luka-luka. Hal ini berawal dari sebuah pertandingan futsal yang berlangsung di GOR Flobamor antara tim dari Polda NTT melawan tim P dan K Kabupaten TTS.
Saat pertandingan masih sedang berlangsung, diduga ada oknum TNI yang memukul Bpritu SEL. Bripda YDAK juga memukul oknum anggota TNI. Aksi pemukulan ini terus berlanjut terhadap beberapa oknum polisi lain oleh oknum TNI dari POM.
Berdasarkan pengakuan saksi mata di TKP, saat terjadi gol yang dicetak tim Polda NTT, suporter bersorak sehingga Briptu SEL jatuh dari atas tribun ke pinggir lapangan karena disenggol oleh penonton lainnya. Saat itu, terjadi kesalahpahaman sehingga oknum TNI langsung memukul Briptu SEL.
Bripda YDAK yang melihat kejadian tersebut tidak terima, sehingga dengan spontan turun dari tribun ke dalam lapangan. Ia mendorong salah satu anggota TNI dengan tangga dan meminta agar oknum anggota TNI itu tidak memukuli Briptu SEL.
Selanjutnya ada aksi pelemparan dan penganiayaan terhadap anggota Polri. Mereka yang menjadi korban penganiayaan lanjutan yakni Briptu Sandri Marulli Legata mengalami luka di kepala bagian belakang dan tangan.
Bripda Louis Betrand Tristan Klau mengalami luka pada bagian pelipis dan dagu, Bripka Jemi O. Tefbana mengalami luka di kening dan Bripda David Robianto Riwu Ga mengalami luka-luka pada hidung dan dagu.
Kemudian, sejumlah orang melakukan pembakaran terhadap kendaraan dinas milik Polri maupun milik pribadi anggota Polri dan melakukan pengrusakan terhadap beberapa Pospol dan Pospam Polri di Kota Kupang.
Ada 4 unit kendaraan dirusaki. Mobil sedan Satlantas Polresta Kupang Kota dibakar, sepeda motor dinas KLX Polda NTT dirusaki. Kemudian
satu sepeda motor KLX milik anggota Polri juga dibakar serta satu unit mobil Kijang LGX ikut dirusaki.
Pos polisi juga ikut dirusak, yakni Pos Polisi Kanaan, Pos Pengamanan Kuanino, Pos Pengamanan LLBK dan kantor Ditlantas Polda NTT.
Para korban penganiayaan dirawat di rumah sakit Bhayangkara Kupang dan di Rumah Sakit Tentara Wirasakti Kupang. Aksi pengrusakan dan pembakaran dilakukan sejumlah orang berambut cepak dan berbadan tegap menggunakan pakaian preman.
Kapolda NTT Irjen Pol Drs Johni Asadoma, SH M.Hum langsung berkoordinasi dengan pimpinan TNI menyelesaikan kesalahpahaman ini. “Dari pihak Polda dan Korem sudah meredam konflik tersebut. Sementara kita dalami apa yang menjadi penyebab permasalahan,” ujar Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol Ariasandy, SIK, Kamis (20/4/2023). (*/rnc)
Editor: Semy Rudyard H. Balukh
Dapatkan update informasi setiap hari dari RakyatNTT.com dengan mendownload Apps https://rakyatntt.com