Labuan Bajo, RNC – Tarif mahal di TNK ditetapkan oleh perusahaan daerah PT Flobamor. Kebijakan ini diminta untuk ditunda.
Sebelumnya Kantor Staf Presiden (KSP) telah meminta penetapan tarif ini dibatalkan. Permintaan ini merupakan hasil rapat KSP dengan Flobamor, kelompok masyarakat penentang kenaikan tarif dan sejumlah kementerian pada Kamis (4/5) lalu. Agenda rapat itu membahas tarif masuk Pulau Komodo dan penanganan isu lainnya di Taman Nasional Komodo.
Melansir detikcom, Direktur Operasional Flobamor Abner Runpah, KSP meminta Flobamor untuk menunda pemberlakuan tarif itu. Namun, Flobamor tak bisa memenuhi permintaan KSP tersebut kecuali ada surat resmi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
“Permintaan Kantor Staf Kepresidenan terkait penundaan pemberlakuan tarif jasa pemandu wisata atau naturalist guide di Pulau Komodo dan Pulau Padar belum bisa dilakukan sebelum mendapat surat resmi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,” kata Abner dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/5/2023).
Dalam rapat tersebut, tidak ada keputusan pencabutan izin kerja sama Flobamor dengan Balai Taman Nasional Komodo. “Yang terjadi adalah ada permintaan dari KSP untuk menunda sementara terkait kebijakan kenaikan jasa,” kata Abner.
Lebih lanjut ia menyebut perlu surat resmi dari KLHK selaku yang berwenang dalam kawasan Taman Nasional Komodo. Mengingat sebelumnya, Flobamor sudah menjalin MoU dengan KLHK.
“Artinya Flobamor menunggu surat resmi dari KLHK. Jika ada surat dari KLHK terkait pemberhentian sementara, maka Flobamor akan mengikuti,” terang Abner.
Ia menegaskan pemberlakuan tarif jasa wisata di Pulau Komodo dan Pulau Padar bagi wisatawan akan tetap berlaku selama surat permintaan penundaan tidak dikeluarkan KLHK. “Jika tidak ada surat itu, maka tetap berlanjut sesuai dengan kerja sama yang sudah dibuat bersama KLHK,” jelasnya.
Sebelumnya, Ketua Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Manggarai Raya Evodius Gonsomer mengungkapkan KSP meminta Flobamor untuk mencabut pemberlakuan tarif jasa kepemanduan wisata di Taman Nasional Komodo. (*/dtc/rnc)
Editor: Semy Rudyard H. Balukh
Dapatkan update informasi setiap hari dari RakyatNTT.com dengan mendownload Apps https://rakyatntt.com
Komentar