oleh

Menkominfo Komit Lengkapi Infrastruktur Telekomunikasi DPSP di Seluruh NTT

Labuan Bajo, RNC – Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate, melakukan kunjungan kerja ke Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, pekan lalu. Menkominfo memimpin Rapat Koordinasi Dukungan Pembangunan Infrastruktur Telekomunikasi di Wilayah Pariwisata Superprioritas Provinsi NTT.

Dilansir dari Lombokita.com, rapat koordinasi ini juga diikuti oleh Wakil Gubernur NTT, para bupati, dan pejabat pemerintah daerah.

Pada rapat tersebut, Menteri Johnny menyampaikan bahwa program dan pendekatan Kementerian Kominfo dalam upaya akselerasi transformasi digital sudah sesuai dengan instruksi yang dikeluarkan oleh Presiden Joko Widodo.

“Kementerian Kominfo secara serius terus mengupayakan percepatan transformasi digital Indonesia melalui empat pendekatan,” kata Menteri Johnny G. Plate.

BACA JUGA: Gubernur NTT Kukuhkan 6 Pjs Bupati, 6 Petahana Mulai Cuti Hari Ini

Keempat pendekatan tersebut, disebutkan Menteri, pertama, penyelesaian pembangunan infrastruktur telekomunikasi dan informatika yang merata dan berkualitas. Kedua, pengembangan dan adopsi teknologi baru untuk membangun ekosistem digital yang terintegrasi dan aman. Ketiga, pengembangan SDM atau talenta digital dengan jumlah dan kualitas yang memadai serta berkelanjutan. Keempat, penuntasan legislasi primer bidan telekomunikasi, informatika, dan pelindungan data yang diikuti penguatan kolaborasi internasional di bidang ekonomi digital dan arus data lintas negara.

Program-program tersebut sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo awal Agustus 2020 bahwa akselerasi transformasi digital menjadi agenda besar nasional yang perlu diimplementasikan sesegera mungkin melalui lima fokus utama, yakni: percepatan perluasan akses dan peningkatan pembangunan infrastruktur digital, pembuatan peta jalan transformasi digital di sektor strategis, percepatan integrasi pusat data nasional, penyiapan sumber daya manusia atau talenta digital serta percepatan penyiapan hal-hal yang terkait regulasi, skema pendanaan, dan pembiayaan.

Dengan adanya pandemi COVID-19, menurut menteri, akselerasi transformasi digital menjadi salah satu hal yang krusial dan mendesak untuk diselesaikan, mengingat teknologi dan ruang digital dapat menjadi solusi untuk keluar dari masa yang sulit seperti saat ini.

Menteri Johnny juga menyampaikan bahwa pembangunan dan perluasan infrastruktur digital menjadi salah satu program prioritas utama Kementerian Kominfo untuk meningkatkan rasio dan menurunkan disparitas internetifikasi di berbagai wilayah di Indonesia, di mana masih ada 12.548 desa di seluruh Indonesia yang belum terjangkau sinyal 4G dan sekitar 150.000 titik layanan publik yang belum terjangkau akses internet cepat.

BACA JUGA: NTT Hadapi Bencana Kekeringan, Ini Solusi yang Ditawarkan DPRD NTT

Di Provinsi Nusa Tenggara Timur sendiri ada 645 desa yang belum terjangkau sinyal 4G, di mana 542 desa berada di wilayah 3T dan 103 desa berada di wilayah non-3T. Hingga akhir tahun 2020, Kementerian Kominfo menargetkan pembangunan 121 lokasi BTS USO 4G.

Terkhusus di wilayah Labuan Bajo, pembangunan infrastruktur telekomunikasi ini juga dilakukan untuk mendukung realisasi Labuan Bajo sebagai salah satu dari Daerah Pariwisata Super Prioritas (DPSP) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), yang sekaligus akan menjadi tuan rumah bagi pagelaran internasional, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 dan ASEAN Summit 2023. Pada 40 titik area wisata, tahun ini, 18 BTS 4G diharapkan dapat selesai pembangunannya pada minggu ketiga bulan Oktober.

Tambahan 421 BTS 421 AI di Tahun 2021

Dalam presentasinya, Direktur Utama BAKTI (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi) Kominfo. Anang Latif, menyampaikan sampai saat ini jumlah akses internet on air yang dibangun di Provinsi NTT sudah mencapai 852 titik lokasi. Jumlah ini merupakan 11,13% dari seluruh akses internet yang dibangun BAKTI secara nasional, yang mana merupakan angka yang cukup tinggi dibandingkan dengan persentasi daerah lainnya.

“Kategori terbanyak penempatan akses internet BAKTI Kominfo di NTB adalah di lokasi-lokasi pendidikan sebanyak 3945 titik (51,56%), disusul oleh kantor pemerintahan sebanyak 2354 titik (30,76%), pelayanan kesehatan sebanyak 846 titik (11,06%), pusat kegiatan masyarakat sebanyak 241 titik (3,15%), lokasi wisata sebanyak 73 titik (0,95%), dan sisanya tersebar di lokasi publik, tempat ibadah, layanan usaha, dan pertahanan keamanan,” rincinya.

BAKTI Kominfo juga telah menyiapkan cetak biru pembangunan akses internet di NTT pada tahun 2021 dengan rencana total penambahan layanan di 421 lokasi. Daerah-daerah yang mendapat rencana alokasi yaitu Kabupaten Sumba Timur (89 lokasi), Kabupaten Manggarai Timur (66 lokasi), Kabupaten Ende (59 lokasi), Kabupaten Alor (33 lokasi), Kabupaten Lembata (31 lokasi), Kabupaten Manggarai (31 lokasi), Kabupaten Kupang (24 lokasi), Kabupaten Manggarai Barat (24 lokasi), Kabupaten Sumba Tengah (21 lokasi), Kabupaten Rotendao (15 lokasi), Kabupaten Tomor Tengah Selatan (15 lokasi), Kabupaten Sumba Barat (4 lokasi), Kabupaten Timor Tengah Utara (4 lokasi), Kabupaten Sabu Raijua (3 lokasi), Kabupaten Nagekeo (1 lokasi), Kabupaten Sumba Barat Daya (1 lokasi).

Sedangkan dalam hal BTS, Direktur BAKTI juga menjelaskan, hingga akhir tahun 2020 jumlah BTS USO dengan layanan 4G yang akan terbangun (on air) adalah sejumlah 151 lokasi. Dari jumlah tersebut, sebanyak 133 lokasi sudah terbangun layanan 4G (on air), dan 18 lokasi (yang merupakan bagian dari Destinasi Super Prioritas) sedang dalam proses implementasi dan direncanakan akan terbangun BTS dengan layanan 4G (on air) pada minggu ke-3 bulan Oktober 2020.

BACA JUGA: Rp 7 T Digelontorkan buat Bantuan Kuota Internet, Ini Rinciannya

Pada tahun 2021 direncanakan akan dibangun tambahan BTS USO di 421 lokasi baru. Sehingga akumulasi jumlah BTS USO di area NTT sampai dengan akhir tahun 2021 adalah sejumlah 572 lokasi.

BTS USO tersebut akan dibangun di Kabupaten Manggarai Barat sebanyak 24 lokasi, Kabupaten Manggarai Timur sebanyak 66 lokasi, Kabupaten Alor sebanyak 33 lokasi, Kabupaten Ende sebanyak 59 lokasi, Kabupaten Kupang sebanyak 24 lokasi, Kabupaten Lembata sebanyak 31 lokasi, Kabupaten Nagekeo sebanyak 1 lokasi, Kabupaten Rote Ndao sebanyak 15 lokasi, Kabupaten Sabu Raijua sebanyak 3 lokasi, Kabupaten Sumba Tengah sebanyak 21 lokasi, Kabupaten Sumba Timur sebanyak 89 lokasi, Kabupaten Timor Tengah Selatan sebanyak 15 lokasi, Kabupaten Timor Tengah Utara sebanyak 4 lokasi, Kabupaten Manggarai sebanyak 31 lokasi, Kabupaten Sumba Barat sebanyak 4 lokasi, dan Kabupaten Sumba Barat Daya sebanyak 1 lokasi.

(*/rnc)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *