SUDAH ratusan unit rumah diserahkan oleh Wali Kota Kupang, Dr. Jefri Riwu Kore (Jeriko) untuk warga kurang beruntung di Kota Kupang. Saban hari ia harus masuk keluar gang untuk menemui warga kurang mampu. Pagi hingga malam hari.
Tak terhitung sudah berapa kali pundaknya basah oleh air mata warganya. Ia dipeluk oleh mereka yang merasakan kebahagiaan karena impian mereka memiliki hunian yang layak bisa terwujud. Terkadang, mata Jeriko tampak berkaca-kaca melihat warganya meneteskan air mata bahagia.
Pemandangan menarik tatkala Jeriko menyerahkan kunci rumah untuk keluarga Gustaf Djabi dan Tafilus Nitbani di Kelurahan Penkase Oeleta, Kecamatan Alak, Sabtu (23/4/2022) lalu. Sambil meneteskan air mata, para warga penerima bantuan bedah rumah ini menyatakan tak bisa membalas budi baik sang Wali Kota. Mereka mengaku hanya bisa memberi doa.
Usai penyerahan kunci, mereka memeluk Jeriko. Lalu menangis di pundak sang wali kota. Mata Jeriko berkaca-kaca. Pemandangan semacam ini selalu terlihat saat acara penyerahan kunci rumah.
Wali Kota Jeriko mengatakan dirinya hanya sebagai perantara. Dalam setiap sambutan, ia mengibaratkan dirinya sebagai jembatan. Ya, betul. Jembatan untuk menyalurkan berkat bagi warga kurang mampu.
“Ini semua berkat do’a bapa dan mama semua. Makanya lewat bapa, mama lurah serta RT/RW, bapa-mama dapat bantuan bedah rumah,” ujar Jeriko, Sabtu lalu.
Dominggus Nenogasu selaku Ketua RW 01, Kelurahan Penkase Oeleta, pada kesempatan itu, menyampaikan terima kasih kepada Wali Kota Jeriko karena telah banyak membantu masyarakat kecil. Ia sudah banya membuat perubahan di kota ini.
“Terima kasih kepada bapak Wali Kota dan ibu dengan program-programnya yang menyentuh masyarakat kecil. Tidak ada kata yang lebih indah. Doa kami Tuhan selalu menyertai bapak dan keluarga,” katanya.
Ia pun tak segan-segan meminta masyarakat Kelurahan Penkase Oeleta untuk memberikan dukungan pada Wali Kota Jeriko di Pilkada 2024 mendatang.
“Kami masyarakat yang ada di Kelurahan Penkase Oeleta menginginkan bapak kembali memimpin di tahun 2024. Sekarang Kota Kupang sangat berubah. Kami jalan malam tidak takut lagi karena sudah terang. Kalau 2024 bapak masih duduk. Tetap memperhatikan kami masyarakat kecil,” katanya. (rnc)