Kupang, RNC – Perayaan Paskah Kerukunan Keluarga Toraja di Kupang dan sekitarnya, berlangsung meriah. Lomba tarik tambang putra dan putri yang menjadi puncak Perayaan Paskah KKT Kupang, jadi tontonan menarik ratusan warga Toraja yang merayakan Paskah di Biara Claret, Sabtu (30/4/2022).
Ketua KKT Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Paulus Rante Tadung, SH, kepada RakyatNTT.com menyampaikan rasa terima kasihnya kepada warga Toraja, yang telah antusias mengikuti Perayaan Paskah tersebut. “Perayaan Paskah KKT ini merupakan moment mempererat persaudaraan dan kebersamaan warga Toraja yang ada di Kupang dan sekitarnya. Sebagai pengurus, kami berharap kebangkitan Tuhan Yesus benar – benar dimaknai sebagai momentum memperbaharui keimanan kita, dan kian mempererat rasa persaudaraan sesama warga Toraja diperantauan,” imbuh Paulus Rante Tadung.
Pdt. Kirenius Bole dalam khotbahnya menegaskan, kebangkitan Yesus Kristus adalah fakta historis yang tidak terbantahkan. Kubur yang telah kosong, menjadi bukti sejarah bahwa Tuhan yang kita sembah itu, telah bangkit dari kubur-Nya. “Karena itu, mari memaknai kebangkitan Yesus Kristus sebagai motivasi dalam diri kita masing – masing, untuk melangkah tanpa keraguan. Bahwa Tuhan yang kita sembah itu, telah bangkit untuk menyelamatkan umat pilihan-Nya,” kata Pdt. Kirenius.
Tentang motivasi, hal senada juga disampaikan Ketua Penasehat KKT Kupang dan sekitarnya, Prof. Lince Pakan – Mukkun. Selain mengapresiasi kerja pengurus yang telah melaksanakan Perayaan Paskah, guru besar Universitas Nusa Cendana (Undana) itu mengungkapkan, ada begitu banyak potensi yang dimiliki warga KKT. Jika potensi tersebut dikolaborasi secara baik, kata Prof. Lince, tentu akan memberi manfaat positif bagi Kerukunan Keluarga Toraja. Karena itu dia berharap, keberadaan warga KKT di Kupang dan sekitarnya, tetap bersatu dalam bingkai kerukunan.
Usai ibadah Perayaan Paskah, kebersamaan warga KKT mulai terlihat, ketika acara makan siang. Saling berbagi menu lauk pauk, menandai kebersamaan Sangtorayan. Pengurus yang menyiapkan menu pendamping berupa pa’piong duku’ bai, kian menambah kebersamaan itu. Apalagi sebelumnya ada lelang pa’piong barra’ dimana beberapa warga KKT tidak kebagian karena tappu (habis). Puncaknya, acara tarik tambang yang dibagi perwilayah (kecamatan), menarik perhatian ratusan warga KKT. Teriakan khas Toraja “mangngoli” terdengar saling bersahutan, menambah adrenalin peserta tarik tambang. (rnc)
Komentar