NTT Menuju Puncak Kemarau, BMKG Sebut Ada 14 Titik Panas di 7 Kabupaten

Headlinedibaca 1,483 kali

Kupang, RNC – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Senin (5/10/2020) merilis data terbaru jumlah sebara titik panas (hotspot) di wilayah NTT.

Dalam rilis yang ditandatangani Kepala Stasiun Meteorologi Klas II El Tari Kupang, Agung Sudiono Abadi, S.Si disebutkan berdasarkan analisi peta sebaran titik panas dengan pantauan satelit Terra, Aqua, Suomi NPP dan NOAA20 oleh LAPAN, maka diketahui sebaran titik panas di wilayah NTT update 4 Oktober 2020 pukul 08.00 Wita hingga 5 Oktober 2020 pukul 05.00 Wita, sebaran titik panas ada di 7 kabupaten. Jumlah titik panas sebanya 14 titik.

BACA JUGA: Pemda Se-NTT Diminta Persiapkan Tanggap Darurat Kekeringan

Disebutkan, sebaran titik panas ada di Kabupaten Alor yakni di Kecamatan Pembantu Pantar sebanyak 3 titik. Kabupaten Belu di Lamaknen Selatan sebanyak 2 titik. Kabupaten Kupang di Kecamatan Taebenu sebanyak 1 titik. Kabupaten Lembata di Kecamatan Atadei sebanyak 2 titik.

Selanjutnya, di Kabupaten Sikka di Kecamatan Maumere dan Talibura masing-masing 1 titik. Kabupaten Sumba Timur di Kecamatan Pandawai sebanyak 2 titik dan Kabupaten TTU di Kecamatan Insana dan Kota Kefamenanu masing-masing 1 titik.

BACA JUGA: Hadapi Ancaman Kemarau Panjang, Ini Antisipasi Pemkot Kupang

Disebutkan, satelit mendeteksi anomali suhu panas dalam luasan 1 kilometer persegi. Pada suatu lokasi di permukaan bumi akan diobservasi 2-4 kali per hari. Pada wilayah yang tertutup awan, maka hotspot
tidak dapat terdeteksi. Kekeringan dan hembusan angin yang kencang juga menjadi penyebab tidak
langsung dalam sebaran suatu titik panas tersebut. Citra satelit tersebut hanya menilai anomali reflekstifitas dan suhu sekitar yang diinterpretasikan sebagai titik panas (hotspot). “Penyebab adanya anomali tersebut tidak dapat kami pastikan,” tulis BMKG. (rnc)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *