Lewoleba, RNC – Tim tuan rumah Persebata akan menjamu mantan juara ETMC, Perse Ende, pada babak final kualifikasi Liga III ETMC XXXI/PORPROV 2022. Perseteruan kedua tim untuk memperebutkan juara ETMC XXXI ini, akan dihelat di Stadion Gelora 99, Kamis (29/9/2022). Pada pertandingan bergengsi ini, bagi tim Perse Ende merupakan suatu afirmasi sekaligus menegaskan, jejak partai final yang ditinggalkan para pemain senior pada masanya, dan deoxyribonucleic acid (DNA juara ETMC yang diwariskan bukan tidak mungkin akan kembali ditorehkan pemain Perse Ende pada masa kini.
Sementara bagi Laskar Bumi Sembur Paus julukan Persebata, melakoni laga final merupakan pencapaian prestasi tertinggi. Apalagi, jika mampu memenangkan pertandingan, dan merengkuh trophy ETMC XXXI 2022, maka sejarah akan mengukir perjuangan para pemain Lewotana Lembata pada lembaran sejarah, dengan tinta emas dan akan dikisahkan hingga nuantutu (sampai jauh – jauh di kemudian hari).
Tentu, menghadapi mantan juara bertahan Perse Ende tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Namun, berbekal niat, tekad dan keyakinan sang maestro juru taktik Persebata pada jelang laga partai final ETMC XXXI Tahun 2022, telah bernubuat untuk mengukir prestasi sebagai tim juara, sebagaimana ia pada tahun 2009 lalu, membawa Perseftim menjadi juara ETMC di Bajawa.
“Tetapi coach tetap menjawab nanti kami akan menjawab. Terbukti, kini kami menjawab tim Persebata melaju ke final. Dan, coach akan membayangkan di tahun 2009, coach membawa Perseftim menjuarai ETMC di Bajawa. Maka, kini coach mau mengukir sejarah kembali ETMC di Lembata. Insya Allah, coach optimis,” Head Coach Persebata, Hasan Wahar, saat menggelar Press Confrense, Senin (26/9/2022) di Stadion Gelora 99, Lewoleba.
Dikatakan Hasan, melakoni babak final ETMC XXXI Tahun 2022, telah melampaui capaian prestasi sebelumnya yang pernah ditorehkan pendahulunya. Pasalnya, prestasi tertinggi Persebata hanya sampai pada juara tiga ETMC yang dihelat di Alor pada tahun 2004 lalu. ” Kalau di tahun-tahun sebelumnya, Persebata belum lolos ke final. Tetapi, pada tahun 2004 di Alor, itu Persebata keluar sebagai runner-up, juara 3,” katanya.
Ia menambahkan, pada ETMC XXXI ini, Persebata memang layak melakoni partai final. “Dan ini mungkin pengalaman yang pertama bagi coach bahwa tim Persebata ini memang mereka layak ke final,” kata Hasan, sembari menyampaikan kiat-kiat pada saat melakoni babak final menghadapi Perse, yakni disiplin, konsisten dan melakukan pembenahan. ” Kiat-kiat menghadapi final, kami selalu disiplin, siap, konsisten dan akan kami benahi,” imbuhnya. (rnc27)