Oleh Gulam Bahri
NTT Milenial Network
PERHELATAN puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN yang di gelar Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur meninggalkan banyak catatan mengagumkan. Setelah Sukses dengan Presidensi G20, kini Indonesia kembali dipercaya memegang peranan penting di kancah internasional dengan Keketuaan ASEAN atau ASEAN Chairmanship 2023.
Pemilihan Lokasi Nusa Tenggara Timur sebagai lokasi perhelatan terasa selaras dengan tema KTT Asean kali ini yakni “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth” . Nusa Tenggara Timur tepatnya di Labuan Bajo menjadi salah satu titik rahim pertumbuhan ekonomi baru di kawaaan Asean.
Keberhasilan pelaksanaan KTT Asean kali ini tentunya merupakan keberhasilan kerja kolektif Pemerintah Pusat, Pemda NTT,Pemkab Labuan Bajo serta Unsur TNI Polri yang memastikan keamanan pelaksanaan Event bergengsi ini.
Namun jika kita melihat ada sisi lain alasan pemilihan NTT sebagai Lokasi pagelaran KTT Asean. Ini tak terlepas dari Kepiawaian Presiden Joko Widodo dalam membangun diplomasi Internasional. Nusa Tenggara Timur di bawah pemerintahan Presiden Jokowi menjadi daerah yang paling sering dikunjungi,perhatian khusus lewat intervensi pemerintah pusat dilakukan sebagai upaya percepatan pembangunan daerah ini. Tak hanya itu,Nusa Tenggara Timur yang memiliki ke khasan adat budaya,pesona alam yang luar biasa dalam sudut pandang Presiden Jokowi akan mampu menghipnotis dan mengganggu psikologi para pemimpin Asean di Meja Diplomasi.
Di hari pertama Pelaksanaan KTT Asean setelah seremonial kenegaraan Jokowi Mengajak para pemimpin asean berfoto bersama dengan latar belakang Kapal Phinisi. Ini mengisyaratkan peranan Indonesia yang menjadi Tuan Rumah KTT asean kali ini bahwa Presiden Jokowi sebagai Nakhoda yang ulung akan bersama Pemimpin Negara Asean siap berlayar dalam badai krisis global yang sedang dihadapi.
Ke esokan harinya Presiden Mengajak Pemimpin Negara Asean berlayar dengan kapal Phinisi,sembari menikmati keindahan alam labuan bajo di akhiri dengan menyaksikan keindahan sunset yang tenggelam di ujung barat nusa tenggara timur. Ruang diplomasi yang sarat akan romantisme. Presiden Jokowi Mengisyaratkan bahwa keintiman hubungan Asean layaknya dijaga. Kebersamaan dan kerja kolektof menjadi prasyarat untuk menjaga integrasi Asean guna menunjang pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.
Di hari terakahir dalam gala dinner Indonesia mempertontonkan kemegahan budaya NusaTenggara Timur. Pementasan lagu dan tarian daerah mengisyaratkan Indonesia adalah negara yang menjunjung tinggi adat istiadat dan keadaban. Sehingga dalam perjanjian yang akan di bangun Indonesia akan komitmen dan berpegang teguh terhadap kesepakatan yang di bangun. Di Akhir masa kepemimpinan nya Presiden Jokowi menampilkan Indonesia sebagai negara yang egaliter dalam hubungan internasional.
Apresiasi penuh kepada Presiden Jokowi telah mempercayakan Nusa Tenggara Timur sebagai tempat pelaksanaan KTT Asean. Sejarah terukir di Bumi Flobamorata, peran kolaboratif Pemda NTT di bawah kepemimpinan Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat yang menyiapkan Nusa Tenggara Timur sebagai tuan rumah berakhir dengan baik. Sinergitas penanggung jawab keamanan lokal yakni Polda Nusa Tenggara Timur di bawah kepemimpinan Irjen Pol Johni Asadoma juga telah membangun iklim Nusa Tenggara Timur yang aman dan kondusif. (*)
Dapatkan update informasi setiap hari dari RakyatNTT.com dengan mendownload Apps https://rakyatntt.com