Nutrition International Luncurkan Kursus Daring Gizi Remaja dan Anemia

Humanioradibaca 161 kali

Jakarta, RNC – Dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional ke-62, Nutrition International–organisasi global yang telah mendukung program gizi di Indonesia selama 15 tahun-, bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan, meluncurkan kursus daring gizi remaja dan anemia.

Kursus yang dikembangkan dalam Bahasa Inggris yang kini telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, didesain oleh tim ahli teknis Nutrition International, diharapkan membantu para pengelola dan penanggung jawab program kesehatan dan gizi dalam mendesain program berbasis bukti berskala lokal hingga nasional.

Peluncuran ditandai dengan penyerahan simbolis Kursus Gizi Remaja dan Anemia oleh drg. Kartini Rustandi, M.Kes, Sekretaris Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan kepada perwakilan pengguna dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan dan Puskesmas Setiabudi.

Anemia yang disebabkan oleh kekurangan zat besi menjadi perhatian penting pada kesehatan remaja di Indonesia. Kursus Gizi Remaja dan Anemia Nutrition International ini merupakan kursus daring, gratis, dan dapat dikerjakan dengan kecepatan sendiri. Topik diskusi meliputi situasi global gizi remaja dan dampak anemia pada remaja putri, peran zat besi dalam tubuh, intervensi yang tersedia untuk meningkatkan gizi remaja.
Kursus ini juga mendiskusikan pedoman global gizi remaja, kehamilan remaja, penurunan stunting, kemitraan dan program, serta implementasi dan monitoring program gizi. Kesenjangan data dan penelitian yang dibutuhkan pada bidang gizi remaja juga dibahas pada kursus ini.

“Remaja di seluruh dunia sangat terdampak oleh malnutrisi, terutama remaja putri yang lebih rentan karena kebutuhan biologisnya yang spesifik. Sangat menyedihkan bahwa satu dari empat remaja putri di Indonesia mengalami anemia, yang berpotensi bila hamil melahirkan bayi stunting. Kursus Gizi Remaja dan Anemia sangat disambut baik dan diharapkan membantu pembuat kebijakan dan tenaga kesehatan untuk meningkatkan kualitas program kesehatan dan gizi. Kami sangat senang bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk peluncuran kursus ini,” dikatakan oleh Dr. Sri Kusyuniati, Direktur Nutrition International Indonesia dalam kesempatan terpisah.

Kursus Gizi Remaja dan Anemia Nutrition International, dapat diakses melalui https://giziremaja.learning.nutritionintl.org/, dapat diikuti oleh semua kalangan seperti penanggung jawab program kesehatan dan gizi remaja, peneliti, akademia, profesional mitra pembangunan di bidang gizi dan sektor terkait, pembuat kebijakan bidang kesehatan, pendidikan, dan sektor terkait, serta guru sekolah, madrasah,dan pesantren.

Plt. Direktur Jendral Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan, drg. Murti Utami, MPH, QGIA, CGCAE, pada sambutan Talk Show Hari Gizi Nasional ke-62 menjelaskan dalam bidang intervensi spesifik, dilakukan melalui pendekatan dengan mengidentifikasi permasalahan pada sasaran prioritas 1000 Hari Pertama Kehidupan, yaitu ibu hamil, bayi, anak di bawah 2 tahun, dan remaja. Intervensi gizi pada kelompok tersebut, terbukti efektif dan efisien keberhasilannya, yaitu suplementasi gizi mikro pada ibu hamil dan remaja putri, pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak secara rutin, promosi pemberian makanan bayi dan anak yang meliputi Inisiasi Menyusu Dini, ASI eksklusif, dan makanan pendamping ASI, serta peningkatan asupan protein hewani.

Lebih lanjut, Murti mengundang aksi kolektif dari semua pihak dan multi sektor serta mitra pembangunan pada semua tingkatan untuk meningkatkan komitmen, mempererat kerja sama dalam peningkatan kualitas kesehatan masyarakat melalui perbaikan gizi.

Dalam pencegahan anemia, Pemerintah telah melaksanakan berbagai program kesehatan dan gizi meliputi fortifikasi wajib tepung terigu, suplementasi Tablet Tambah Darah (TTD) bagi ibu hamil dan remaja putri, promosi dan penerapan gizi seimbang, serta penguatan pendidikan Gizi. Kursus Gizi Remaja dan Anemia ini menjadi langkah penting dalam membangun kapasitas tenaga kesehatan, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta membangun inovasi atau praktik baik dalam pencegahan anemia untuk mendukung upaya percepatan penurunan stunting menjadi 14% pada tahun 2024.

Kursus Gizi Remaja dan Anemia Nutrition International dikembangkan dengan dukungan Pemerintah Kanada dan diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dengan dukungan Pemerintah Australia melalui DFAT.
Dokumentasi:

Penyerahan simbolis Kursus Gizi Remaja dan Anemia Nutrition International oleh drg. Kartini Rustandi, MKes, Sekretaris Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan kepada perwakilan pengguna dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan dan Puskesmas Setiabudi. (*/rnc)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *