oleh

Para Senior GMKI di NTT Angkat Bicara Soal Dualisme PP GMKI, Ada yang Usulkan KLB

Kupang, RNC – Para senior atau anggota luar biasa GMKI di Nusa Tenggara Timur angkat bicara soal dualisme yang terjadi di tubuh Pengurus Pusat GMKI periode 2022-2024. Disarankan agar kisruh ini segera diselesaikan agar tidak mengganggu citra GMKI sebagai anak gereja Kristen di Indonesia yang menggerakkan kader nasionalis.

Kepada RakyatNTT.com, mantan Ketua GMKI Cabang Kupang Periode 2006-2008, Patje Tasuib meminta agar kubu Ketua Umum, Jefri Gultom dan kubu Sekretaris Umum, Artinus Hulu segera duduk bersama dan menyelesaikan persoalan dualisme ini. Pasalnya, polemik ini terjadi karena dua sosok tersebut yang terpilih memimpin GMKI saat Kongres Toraja.

“Pihak yang sudah membangun dinamika ini sebaiknya kembali pada spirit GMKI untuk selesaikan dan tidak boleh ada dualisme. Duduk bersama dalam spirit Ut Omnes Unum Sint tentu ada jalan,” pintanya.

Selanjutnya, Sekretaris GMKI Cabang Kupang Periode 2016-2018, Elvis Sabat mengatakan pengukuhan dan sertijab pengurus pada Sabtu (28/1/2023) dinilai sangat konstitusional dan berdasar pada AD/ART serta aturan organisasi GMKI. Sebanyak 41 pengurus yang dilantik pun adalah hasil dari kerja tim formatur. “Apabila tidak mencapai kesepakatan, maka kita akan mengambil melalui voting. Dan yang dilakukan oleh Sekum itu sudah benar karena menurut hasil voting,” ungkapnya.

Ia mengatakan dengan dilakukan sertijab kedua versi Ketua Umum, Jefri Gultom pada Selasa (31/1) malam, maka secara langsung upaya rekonsiliasi tak berhasil. Ia menyarankan agar dilakukan Kongres Luar Biasa (KLB) untuk memilih Ketua Umum dan Sekretaris serta membentuk kembali pengurus pusat yang baru lagi dengan masa jabatan 2022-2024. “Sebaiknya kita buang saja yang berkonflik dan selamatkan organisasi supaya kita semua selamat. Jadi menurut saya yah KLB solusinya,” ucap Vendi.

Hal lainnya diungkapkan salah satu Anggota Luar Biasa GMKI, Dumul Djami. Ia mengatakan diperlukan pikiran netral dari para senior saat ini. Diharapkan dengan kehadiran senior-senior maka bisa mempersatukan perbedaan yang terjadi. “Saya pikir ini organisasi pengkaderan yang berlandas pada nilai religius, sehingga senior-senior bisa menjadi mediator, sehingga GMKI ini harus bersatu kembali,” ucapnya. (rnc04)

Dapatkan update informasi setiap hari dari RakyatNTT.com dengan mendownload Apps https://rakyatntt.com

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *